Sikap Purbaya Mengendur Soal Whoosh: Tolak Bayar Utang Tapi Ikut Kata Presiden, Tercium Rocky Gerung

Sikap Purbaya mulai kendur soal utang Whoos, secara pribadi menolak bayar tapi ikut kata pimpinan, tercium sejak awal oleh Rocky Gerung.

Tangkap Layar Youtube KompasTV dari Polri TV/TikTok @purbayayudhis
PURBAYA SOAL WHOOSH - Pengamat politik Rocky Gerung (KIRI) ketika menyampaikan kritik dan masukannya untuk institusi Polri dalam acara Dialog Publik Polri pada Senin (29/9/2025). Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa (KANAN) dalam postingan TikTok-nya memberikan semangat untuk Bea Cukai. Sikap Purbaya yang mulai kendur dan inkonsisten soal utang Whoosh buat Rocky Gerung kesal. 

"Pak Jokowi hendak menerangkan bahwa itu adalah kereta itu demi yang sosial, karena itu jangan persoalkan untung ruginya" kata Rocky di Youtube-nya RockyGerungOfficial_2024, dikutip Kamis (30/10/2025).

"Purbaya akhirnya membenarkan itu sedikit membenarkan. Padahal dari awal Purbaya justru menolak prinsip bahwa itu bisnis yang merugikan masyarakat, kan itu dasarnya kan" lanjutnya.

"Jadi karena dia merugikan maka Purbaya enggak mau bayar sebagai menteri keuangan," tegasnya. 

Baca juga: Menkeu Purbaya Buka Lowongan CPNS Sebanyak 19.500 Formasi, Kemenkeu Akan Seleksi Ketat

Jika Purbaya menyetujui Whoosh sebagai proyek sosial, seharusnya APBN dibiarkan menanggung utangnya agar pertanggungjawabannya jelas.

"Jadi bagaimana kita mau lihat konsistensi dari Purbaya kan" sindir Rocky. 

"Purbaya mesti katakan iya betul ada aspek sosialnya tetapi kan, tetapinya yang mesti diperkuat bahwa diduga kalau dia bersifat sosial ya APBN aja dong supaya jelas pertanggung jawabannya" tambahnya. 

"Kalau bisnis ada aspek sosial itu enggak masuk akal. Jadi kelihatannya Purbaya juga apologetik," jelas Rocky. 

Bagi Rocky Gerung sendiri, Whoosh bukan soal manfaat sosialnya, melainkan kerugian akibat perencanaan yang diduga di-mark up.

"Poin dasarnya adalah bukan soal pembelaan Pak Jokowi bahwa iya ini untuk kepentingan sosial. Maka keuntungan sosialnya yang harus didahulukan" sambungnya. 

"Ya, bukan soal keuntungan sosial. Kerugian yang disebabkan oleh salah perencanaan itu yang dipersoalkan" imbuhnya. 

"Kerugian itu sudah mulai dikaitkan dengan manipulasi, kan. Jadi masalahnya adalah kereta cepat ini diduga itu di-mark up" tegas Rocky.

Baca juga: Purbaya Jawab Rencana Prabowo Pakai Uang Koruptor untuk Bayar Utang Whoosh, Minta Diajak ke China

Pada akhirnya, Rocky pun menantang Purbaya yang memiliki julukan koboi itu.

"Sekali lagi selamat datang koboi, kita sebut saja Purbaya koboi akal sehat, tetapi harus konsisten, begitu kehilangan konsistensi dia berubah dari koboi akal sehat Jadi keboi cengeng," pesan Rocky Gerung.

Dugaan Korupsi Mengerucut Pada Hal Lain

Sedangkan penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terhadap Whoosh mengerucut pada proses pembebasan lahan, bukan pada dugaan mark-up proyek.

KPK menduga, ada modus licik dari pembebasan lahan untuk Whoosh soal penggelapan harga yakni tanah negara yang dijual kembali kepada negara. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved