7 Misteri Mutilasi Pasar Besar Malang Terungkap, 38 Adegan Buktikan Kesadisan & Kondisi Jiwa Sugeng
7 Misteri Mutilasi Pasar Besar Malang Terungkap, 38 Adegan Buktikan Kesadisan & Kondisi Jiwa Sugeng
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Hal tersebut terbukti atas pengakuannya yang sempat berkeinginan untuk membuag potongan tubuh korban ke luar area eksekusi untuk menghapus jejak.
"Jadi memang terlintas di benak tersangka, setelah melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak, dia ingin membuang potongan tubuh ke luar area pasar.
"Namun karena tidak ada kesempatan waktu sehingga potongan tubuh disebar tidak jauh dari lokasi pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Selasa (18/6/2019).
Hal tersebut ternyata diperkuat dengan keterangan tim psikiater yang sempat memeriksa kondisi kejiwaan tersangka kepada pihak kepolisian beberapa waktu silam.
"Psikiater menyebutkan bahwa pelaku pada saat melakukan mutilasi tidak dalam keadaan mengalami gangguan jiwa. Namun gangguan perilaku," kata Asfuri, Jumat (17/5/2019).
6. Misteri Masa Lalu Sugeng

Asfuri juga mengatakan, kalau psikiater melihat masih ada keterangan yang disembunyikan oleh Sugeng sebagai pelaku.
"Dari keterangan pelaku ini masih ada yang disembunyikan. Kemudian juga ada keterangan pelaku yang bisa dilihat spikiater bahwa pelaku ada hubungan dengan korban," katanya.
"Pelaku merasa ingin memiliki korban berdasarkan hasil interogasi. Pelaku pernah punya istri tiga lalu dipisahkan. Jadi ada keinginan punya istri lagi," imbuh Asfuri.
• 10 Bukti Baru Mutilasi Oleh Sugeng di Pasar Besar Kota Malang Setelah Reka Ulang Adegan Dilakukan
• Kebakaran Landa Pergudangan Barang Bekas di Surabaya, 3 Gudang Terbakar
Di wilayah tempat tinggalnya dulu, Sugeng diketahui warga memilik watak tempramen, ia bahkan sempat menyukai adiknya sendiri.
Tak hanya itu, Sugeng juga kerap menulis kalimat-kalimat aneh di tembok rumahnya yang bernada dendam.
7. Misteri Identitas Korban

Meskipun sketsa wajah korban sudah disebarluaskan, namun hingga kini identitasnya masih belum terungkap.
Keterangan pihak kepolisian menyebutkan bahwa hingga saat ini identitas wanita korban mutilasi tersebut masih menjadi misteri.
Pihak forensik gagal melakukan pemerikasaan sidik jari lantaran jari korban sudah mengeras atau termumifikasi.
Polisi sendiri sempat mengatakan bahwa ada warga yang melaporkan orang hilang namun setelah dilakukan pencocokan tidak sesuai dengan ciri-ciri korban.
"Kami mendapat dua laporan kehilangan orang, tapi setelah ciri-ciri fisik dicocokkan belum sesuai," imbuhnya.