Breaking News

Kabar Tulungagung

Dulu Hutan & Tempat Penemuan Mayat, Kini Pantai Gemah Jadi Destinasi Wisata Ramai di Tulungagung

Dulu Pantai Gemah Tulungagung adalah hutan belantara yang dipakai warga untuk memasak garam.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Pantai Gemah di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. 

“Kendalanya yang tidak pakai Telkomsel tidak bisa mengakses internet. Kalau provider lain bisa masuk, gemah akan semakin semarak,” tambah Purnomo.

Pantai Gemah membawa perubahan ekonomi di masyarakat Desa Keboireng.

Diperkirakan saat ini sepertiga penduduk Keboireng mempunyai kegiatan ekonomi di Pantai Gemah.

Mulai dari menyewakan tikar, membuka warung, menyewakan ATV dan trail, atau menjadi pekerja di Pantai Gemah.

Jumlah perambah hutan dan penambang batu yang bisa merusak alam pun turun drastis.

Selain itu banyak pemuda yang merantau memilih pulang dan membuka usaha di Pantai Gemah.

Karena pantai ini sudah menjadi sumber kehidupan, warga pun menjaga Gemah dengan sepenuh hati.

“Kami masih menghadapi masalah sampah yang terbawa ombak. Karena itu setiap Jumat kami bersih-bersih, kalau musim hujan setiap hari kami bersihkan,” ungkap Purnomo.

Pengunjung Pantai Gemah setiap hari rata-rata 500-1.000 orang.

Saat akhir pekan jumlahnya mencapai 7.000-10.000 wisatawan.

Jika libur panjang seperti Idul Fitri aatu tahun baru, pengunjung Pantai Gemah bisa tembus 15.000 orang.

Karena tingginya kunjungan wisatawan, pengelola bekerja sama dengan kepolisian harus melakukan sistem buka tutup di pertigaan Besuki.

Jika kondisi Pantai Gemah sudah longgar, kendaraan wisatawan disilakan masuk.

Tiket masuk untuk hari biasa Rp 5.000 ditambah asuransi Rp 500 per orang.

Untuk akhir pekan dan libur nasional tiket naik Rp 7500 plus asuransi Rp 500 per orang.

Tarif parkir morot Rp 2.000, minibus Rp 5.000, bus dan Elf Rp 10.000.  Pokdarwis Pantai Gemah juga mengelola Pantai Bayem yang ada sisi utara Pantai Gemah.

Di Pantai Bayem wisatawan bisa melihat para nelayan jarik tarik, menarik jarik dari pantai.

Sementara fasilitas yang disewakan, tarif flying fox  Rp 20.000, ATV 250 CC Rp 100.000 per jam, ATV 150 CC Rp 80.000 per jam dan mini trail Rp 60.000 per jam.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved