Fakta-fakta Jelang Penutupan Ramayana Kota Malang, dari Pengelola Hilang Hingga Pedagang Kebingungan
Berikut ini fakta-fakta penutupan Ramayana kota Malang yang letaknya ada di samping Alun-alun Kota Malang.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
Sejumlah penyewa kios tersebut hanya mengetahui jika kios yang disewanya tersebut berakhir pada tahun 2021 nanti.
Pasalnya, pada September lalu, mereka sempat diberitahu oleh pihak Ramayana pusat bahwa ada perpanjangan kontrak selama dua tahun kepada Pemerintah Kota Malang.
"Saya tidak tahu, setahu kami malah ada perpanjangan selama dua tahun," ucapnya Reni Dewi Anggraeni, pedagang jam tangan kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (6/11/2019).
7. Banyak Toko Tutup
Sejumlah tenan yang ada di Mall Ramayana juga mulai banyak yang tutup, khusunya di lantai III.
Hanya ada empat tenan yang masih buka, yakni dua pedagang jam tangan, satu penjahit dan satu lagi jasa pijat refleksi.
Sementara yang tenan yang lain ada di lantai satu, seperti toko handphone dan juga warung makan.
Sebelumnya, kata Reni, banyak sekali tenan yang menyewa di pusat perbelanjaan yang buka pada tahun 1994 itu.
Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu, Mall Ramayana semakin sepi dari para pengunjung.
Puncaknya, dirasakan oleh Reni setelah lebaran tahun 2019.
Semenjak itu, omset penjualannya juga ikut menurun.
Bahkan, ia sampai tidak mampu untuk menutup sewa kios di Mall Ramayana yang mencapai Rp 2,2 Juta per bulan.