Virus Corona di Malang
UMKM di Malang Ini Justru Dapatkan Peningkatan Omzet, Manfaatkan Celah Pasar Saat Wabah Covid-19
2 pelaku UMKM di Kabupaten Malang ini menunjukkan kemampuan meningkatkan omzet mereka justru di saat semua terpuruk karena wabah virus Corona
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
Ibu dua anak ini mengaku, mendapat inspirasi memproduksi masker dan hazmat karena permintaan seorang temannya yang bekerja sebagai perawat, di salah satu rumah sakit di Kabupaten Malang.
Dia memproduksi masker dan hazmat dengan bahan baku kain spunbond. Bahan kain yang kedap air sehingga cocok digunakan untuk produksi masker dan hazmat.
"Awal produksi masker dan hazmat saya produksi dari stok kain spunbond produksi tas yang mangkrak alias belum terpakai. Sehingga saya manfaatkan," beber wanita yang pernah bekerja di perusahaan konveksi itu.
Saat ini, Triana mengaku kewalahan mengerjakan pesanan masker dan hazmat. Dalam sehari, Triana dibantu 5 rekannya dapat memproduksi 200 masker.
Masker tersebut dijual seharga Rp 20 ribu per kemasan berisi 12 masker. Total ada 1500-an masker yang harus dikerjakannya.
Harga 1 set hazmat dihargai Rp 85 ribu. Sedangkan bila ada pemesan yang membawa kain sendiri, ia mematok ongkos jahit sebesar Rp 35 ribu per set hazmat.
Pemasaran masker produksi Triana memang dari mulut ke mulut, via aplikasi WhatsApp. Ia menyasar pangsa pasar para tenaga medis dan masyarakat.
Sejauh ini, para perawat dari rumah sakit di Malang Raya, Surabaya hingga Probolinggo rutin memesan masker bikinan wanita kelahiran Bondowoso itu.
Mewabahnya virus corona malah membuat penghasilan Triana meningkat. Wanita berhijab tersebut dapat meraup omzet kotor senilai Rp 2 juta dalam waktu sepekan.
"Seminggu bisa dapat Rp 2 juta omzet kotornya. Meski cuma kerjakan ongkos jahit saja ya tetap untung," ungkap Triana.
