Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona Malang Hari Ini 5 Juli 2020: 579 Positif Covid-19 & Pasien Sembuh Tembus 165
Berikut update virus corona di Malang Raya hari ini 5 Juli 2020. 579 Positif Covid-19 & Pasien Sembuh 165.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Sutiaji menyampaikan waktu dua pekan tersebut dalam rangka penguatan tracing dan tracking di setiap kelurahan di Kota Malang.
Hal tersebut dilakukan karena pertumbuhan kasus corona di Kota Malang banyak terjadi dari klaster keluarga.
Oleh karenanya, dia membentuk tim gugus tugas Covid-19 yang terdiri dari Kecamatan dan perguruan tinggi yang khusus untuk memantau pelacakan di setiap kelurahan.
"Perguruan tinggi di sini sebagai penanggung jawab. Kita lakukan tracing dan traking secara masif. Kemudian kita lakukan rapid test dan swab test kepada kontak erat," ucapnya.
Sutiaji membeberkan alasan pertumbuhan kasus corona di Kota Malang dari hari ke hari mengalami peningkatan.
Hal tersebut lantaran, pihaknya rajin melakukan swab test dan rapid test kepada warganya.
Apabila, hal tersebut tidak dilakukan, Sutiaji mengatakan, pertumbuhan corona di Kota Malang akan flat.
"Kalau kami tidak melakukan swab test, ya aman. Kata ahli epidemiologi, per 1.000 orang itu setidaknya ada 10 kasus."
"Bayangkan saja, saat ini di Kota Malang ya bisa mencapai 1.000 kasus kalau semua di test," ucapnya.
Sutiaji menargetkan pertumbuhan jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang dapat menurun dalam bulan Agustus 2020.
"Semoga bulan depan bisa turun kalau tidak ada swab. Karena skema saya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan."
"Kami optimis nanti kasusnya akan flat dan tidak ada penambahan," tandasnya.
2. Pemkab Malang Gandeng 4 Kampung untuk Tangani Penularan Covid-19

Sesuai data Satgas COVID-19 Kabupaten Malang, 234 orang terkonfirmasi terjangkit virus corona per Sabtu (4/7/2020).
75 orang diantaranya dinyatakan sembuh, dan 22 orang telah meninggal dunia.
"Semua daerah (COVID-19) bertambah, dan Kabupaten Malang berada di urutan ke-9," ujar Bupati Malang, Muhammad Sanusi kepada SURYAMALANG.COM.
Sanusi menggandeng Universitas di Malang Raya untuk menekan penyebaran virus yang menyerang saluran pernapasan itu.
"Kami edukasi. Kami kerja sama dengan empat perguruan tinggi," beber politisi PDI Perjuangan ini.
Empat universitas itu adalah Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Empat kampus ini akan berperan menekan COVID-19 di Kabupaten Malang dalam waktu dekat.
"Kami akan menggerakkan segala potensi perguruan tinggi. Mahasiswa juga akan dilibatkan di zona merah," beber Sanusi.
Sanusi belum bisa menerangkan efektifitas program yang digadang-gadang dapat menekan penularan COVID-19.
"Masih kami lihat. Kalau tidak cukup, akan diperpanjang," ucap Sanusi.
3. Daftar Pasar yang Sulit Jadi Pasar Tangguh di Kota Malang, Termasuk Pasar Blimbing

Pemkot Malang berupaya agar pasar tidak menjadi klaster penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sampai sekarang belum ada kasus Covid-19 yang ditemukan di pasar tradisional di Kota Malang.
Pemkot Malang telah menetapkan Pasar Oro-oro Dowo sebagai pasar tangguh.
Pasar berstandar SNI tersebut menjadi pasar tangguh lantaran telah menerapkan dengan baik sesuai protokol kesehatan dan aturan dari pemerintah.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang berharap Pasar Oro-oro Dowo bisa menjadi pilot project pasar tangguh lain di Kota Malang.
"Saat ini pasar tangguh masih Pasar Oro-oro Dowo. Kami sedang mempersiapkan Pasar Bunul dan Pasar Klojen untuk menjadi pasar tangguh," ucap Wahyu Setianto, Kepala Diskoperindag Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (4/7/2020).
Wahyu menyampaikan syarat mutlak yang harus dipenuhi pasar tangguh adalah menerapkan prosedur prokotol Covid-19, seperti memiliki bilik sico, wastafel dan thermogun.
Pedagang pasar harus mengenakan masker, face shield, dan memakai sarung tangan, serta ada pembatas jarak antar pedagang.
"Pembatasanya seperti plastik itu. Biar antara pembeli dan pedagang tidak kontak langsung. Termasuk ada tempat untuk uang khusus biar transaksinya tidak langsung dari tangan ke tangan," ucapnya.
Dari 26 pasar tradisional di Kota Malang, ada tiga pasar yang sulit menjadi pasar tangguh, yaitu Pasar Kebalen, Pasar Blimbing, dan Pasar Induk Gadang.
Wahyu mengungkapkan mayoritas pedagang di Pasar Kebalen merupakan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Pedagang jualan di jalan raya sehingga kondisi di dalam pasar sepi.
Begitu juga di Pasar Blimbing yang kata Wahyu kondisinya cukup padat.
"23 pasar lain bisa menjadi pasar tangguh asal dilakukan secara bertahap," ucapnya.
Di sisi lain, dengan adanya pasar-pasar yang telah direvitalisasi di Kota Malang juga bisa menjadi pasar tangguh.
Pasar-pasar itulah yang nantinya dijadikan project pasar tangguh karena lebih mudah diatur.
Meski di pasar tradisional lain yang belum direvitalisasi, protokol kesehatan telah dilakukan walaupun belum berjalan secara maksimal.
"Dengan adanya pasar tangguh ini jadi tantangan kami, pedagang dan pengunjung agar lebih tertib lagi."
"Kami juga akan menyiapkan alat-alat seperti APD agar bisa berjalan lebih maksimal," tandasnya.
(Mohammad Erwin/M Rifky Edgar/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG)