Penanganan Covid

Update Zona Merah Jatim Jumat 11 Desember 2020: Jember, Kota Probolinggo dan Kota Blitar Zona Merah

Berikut update zona merah Jatim hari ini Jumat 11 Desember 2020 termasuk zona-zona lain termasuk Kota Surabaya, Malang dan Batu.

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Instagram @jatimpemprov
Peta Persebaran Zona Merah Jatim Jumat 11 Desember 2020 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko

SURYAMALANG.COM - Berikut update zona merah Jatim hari ini Jumat 11 Desember 2020 termasuk zona-zona lain.

Dari update zona merah di Jawa Timur ada tiga daerah yang masuk zona merah daerah risiko tinggi penularan virus corona atau Covid-19 yakni Jember, Kota Probolinggo dan Kota Blitar.

Sedangkan, Kota Surabaya, Malang, Sumenep, Ponorogo, Gresik, Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang penularan virus corona atau Covid-19.

Hingga saat ini, tidak ada daerah di Jawa Timur yang masuk dalam zona kuning maupun zona hijau.

Penetapan zona merah, zona oranye, zona kuning dan zona hijau tersebut sesuai penentuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.

Berikut rincian dan ulasan update zona merah di Jawa Timur yang dihimpun SURYAMALANG.COM dari infocovidJatim:

Ilustrasi suasana selama pandemi Covid-19
Ilustrasi suasana selama pandemi Covid-19 (Kompas.com)

Baca juga: Sampah APD Pilkada Malang 2020 Jadi Tanggung Jawab DLH Kabupaten Malang

Baca juga: Indonesia Kadung Beli Vaksin Covid-19 dari China, Tapi Efektivitasnya Belum Jelas dan Salah Strategi

- Daftar zona merah (daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim) Jumat 11 Desember 2020

1. Kabupaten Jember 

2. Kota Blitar

3. Kota Probolinggo

- Daftar zona oranye (daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19) Jumat 11 Desember 2020

1. Kota Surabaya

2. Kota Mojokerto

3. Kabupaten Blitar

4. Kota Pasuruan

5. Kabupaten Banyuwangi

6. Kabupaten Malang 

7. Kabupaten Sidoarjo

8. Kabupaten Mojokerto

9. Kabupaten Sampang 

10. Kabupaten Probolinggo

Update Zona Merah Jatim Rabu 9 Desember 2020
Update Zona Merah Jatim Jumat 11 Desember 2020 (Instagram @jatimpemprov)

Baca juga: Hasil Penelitian Sebut Pandemi Covid-19 Turunkan Emisi Karbon, Terbesar Sejak Perang Dunia II

Baca juga: Wisuda Tatap Muka Dilarang Lagi di Kota Malang, Wali Kota Batalkan Izin karena Kasus Covid-19 Naik

11. Kota Malang

12. Kabupaten Gresik

13. Kabupaten Ponorogo

14. Kabupaten Pacitan 

15. Kabupaten Kediri 

16. Kabupaten Magetan

17. Kabupaten Nganjuk

18. Kabupaten Tuban

19. Kabupaten Trenggalek

20. Kota Kediri  

21. Kabupaten Sumenep

22. Kota Madiun 

23. Kabupaten Lumajang 

24. Kabupaten Tulungagung 

25. Kabupaten Bondowoso

26. Kabupaten Pamekasan 

27. Kabupaten Lamongan

28. Kabupaten Ngawi

29. Kabupaten Bojonegoro 

30. Kabupaten Bangkalan 

31. Kabupaten Madiun

32. Kabupaten Pasuruan

33. Kabupaten Situbondo 

34. Kabupaten Jombang 

35. Kota Batu 

- Daftar zona kuning (daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim) Jumat 11 Desember 2020

Nihil

- Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19) Jumat 11 Desember 2020

Nihil

Baca juga: Bupati Lumajang Positif Covid-19, Minta Doa dan Maaf ke Masyarakat Sambil Gambarkan Kondisi Terkini

Baca juga: Wali Kota Malang dan Sekda Langsung Gowes Pagi Tinjau Proyek Pembangunan, Setelah Negatif Covid-19

- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Bu Dokter Hamil 7 Bulan Meninggal Dunia karena Covid-19, Bertugas di UGD Rumah Sakit di Ponorogo

Bu dokter Novita Rachmawati meninggal dunia Jumat (11/12/2020) pagi di salah satu rumah sakit di Surabaya. Ia meninggal setelah terpapar Covid-19 dan dalam kondisi hamil 7 bulan
Bu dokter Novita Rachmawati meninggal dunia Jumat (11/12/2020) pagi di salah satu rumah sakit di Surabaya. Ia meninggal setelah terpapar Covid-19 dan dalam kondisi hamil 7 bulan (IDI Ponorogo)

Seorang bu dokter yang tengah hamil di Ponorogo meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Jumat (11/12/2020).

Bu dokter bernama Novita Rachmawati itu meninggal bersama janinnya yang berusia 7 bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini menjelaskan dokter umum yang bertugas di RS Muslimat Ponorogo tersebut mulai merasakan gejala pada 1 Desember 2020 dan dirawat di rumah sakit.

Lalu pada tanggal 4 Desember dilakukan tes swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dan hasilnya keluar pada tanggal 5 yang menunjukkan dokter Novita positif Covid-19.

"Setelah tahu hasilnya positif, beliau dirujuk ke rumah sakit di Surabaya," ucap Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini, Jumat (11/12/2020).

Ia dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Unair.

"2 hari yang lalu, janin yang ada di dalam kandungannya meninggal dunia," ucap Irin.

"Ternyata beliau tadi pagi menyusul putranya untuk menghadap Allah swt, sekitar pukul 04.30 WIB," jelasnya.

Sebagai dokter umum, Irin menjelaskan, dokter Novita bekerja di Unit Gawat Darurat (UGD).

Sehingga ia menangani pasien-pasien yang masuk dengan diagnosa yang belum jelas.

"Kita tidak bisa memastikan tertularnya dimana, karena virus tidak kelihatan," ucapnya.

"Dokter itu kontak dengan banyak orang dimana saja, bisa saja dari pasien bisa saja dari temannya, atau dari keluarganya kita tidak tahu secara pasti," pungkasnya. (Sofyan Arif Candra)

2. RSUD Mardi Waluyo Tidak Menerima Rujukan Pasien Covid-19, Ruang Isolasi Over Kapasitas

Foto Kolase. Pengumuman dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk sementara tidak menerima rujukan pasien Covid-19
Foto Kolase. Pengumuman dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk sementara tidak menerima rujukan pasien Covid-19 (SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi)

Ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar over kapasitas.

Untuk sementara, RSUD Mardi Waluyo tidak menerima rujukan pasien Covid-19.

"Mulai kemarin, kami membuat pemberitahuan untuk sementara tidak melayani rujukan pasien Covid-19. Karena ruang isolasi melebihi kapasitas," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Herya Putra, Jumat (11/12/2020).

Herya mengatakan kapasitas ruang isolasi di RSUD Mardi Waluyo hanya 35 tempat tidur.

Sekarang, jumlah pasien yang dirawat ada 36 pasien.

"Kebijakan ini sifatnya situasional. Kalau ada pasien yang kondisinya baik dan boleh pulang, kami akan menerima lagi rujukan pasien Covid-19," ujarnya.

Dikatakannya, hasil rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, ada beberapa langkah yang diambil terkait penanganan pasien Covid-19.

Salah satunya, Dinkes akan menjadikan rumah sakit swasta sebagai rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Covid-19.

"Tapi, kami harus mengatur alur keluar masuk pasien," katanya.

Selain itu, kata Herya, pasien Covid-19 yang kondisinya membaik tapi masih butuh isolasi akan dialihkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau di rumah isolasi dan rumah sakit darurat.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat ruang isolasi di RSUD penuh, yaitu, semakin meningkatnya tracing yang dilakukan Satgas Covid-19.

Dari hasil tracing itu, banyak kasus baru yang ditemukan. Sehingga jumlah kasus baru mengalami peningkatan belakangan ini.  (Samdul Hadi)

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved