Berita Surabaya Hari Ini
Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Pemkot Surabaya, Ada Penyesuaian OPD
Pemkot Surabaya rencananya akan mengubah Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
Sejumlah program kerja yang menjadi prioritas adalah pemulihan ekonomi, peningkatan kualitas SDM, dan bersanding dengan pengendalian COVID-19.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi akan memulai mekanisme mutasi pada September 2021.
Menggunakan mekanisme lewat lelang jabatan (open bidding) berbasis kinerja, pejabat terpilih akan dilantik Desember 2021.
Ini diperuntukkan untuk posisi eselon II hingga eselon IV, termasuk sejumlah kepala dinas.
"Jadi, kami melakukan tes berdasarkan kemampuan dan kinerja. Tidak ada istilah kedekatan dengan si A, si B, atau yang lainnya," kata Eri.
Nantinya, proses pengisian akan melalui asesmen.
Cak Eri telah memiliki sejumlah kriteria pejabat yang menurutnya laik dipilih.
Di antaranya: memiliki nilai leadership, inovasi, hingga kemampuan dalam mengambil keputusan.
Leadership didasarkan pada kemampuan mengorganisir bawahan.
Inovasi didasarkan pada ide dan kecepatan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan kemampuan mengambil keputusan juga penting terutama untuk yang bersifat mendesak.
"Siapa yang berguna untuk umat, siapa yang kerjanya cepet, silakan ambil."
"Namun, kalau tidak manfaat, tidak bisa menggerakkan ekonomi dengan cepat, maka tidak usah menjadi pejabat," tegasnya.
Tolok ukur lainnya, calon pejabat ini juga harus bisa dekat dengan rakyat.
"Sebab, pejabat harus bisa menjadi pelayan masyarakat, tak sekadar merasa paling hebat," katanya.