Breaking News

Berita Surabaya Hari Ini

Kisah Dosen Hukum Unair Lanny Ramli Tertipu Rp 1,5 Miliar, Modus Investasi Proyek Revitalisasi Pasar

Dosen bersusia 55 tahun yang hidup sendiri itu mengaku tertipu oleh beberapa orang yang diduga berkomplot. Ia menyetorkan dana secara bertahap

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Firman Rachmanudin
Dosen Hukum Unair, Lanny Ramli saat menunjukkan surat bukti laporan polisi. 

Mulanya Lanny dikenalkan seorang pria bernama Ali Bahrowi, kepada Akhmad Hanif pada Januari 2021.

Di sana, Hanif mengaku sebagai seorang direktur di perusahaan PT Enggar Jaya Teknik menawarkan sebuah proyek revitalisasi pasar Sepanjang Sidoarjo kepada Lanny.

Mulanya, proyek tersebut ditawarkan oleh Hanif kepada Ali, sahabat karib Lanny.

"Awalnya Ali yang ambil proyek itu. Tapi di tengah jalan, waktu saya dikenalkan, Ali mendadak mundur dari tawaran tersebut. Meminta saya menggantikan. Dengan iming-iming keuntungan setelah proyek revitalisasi itu berjalan," imbuhnya.

Hanif mematok tarif investasi senilai Rp 1,5 Miiyar rupiah, untuk dapat mengelola lahan parkir di pasar Sepanjang, Sidoarjo.

Sementara, Hanif mengenalkan I Ketut Budha kepada Lanny sebagai Direktur PT Bangun Persada Nasifinta yang memegang proyek revitalisasi tersebut.

"Hanif ini sub kontraktor. Yang dikenalkan ke saya,kontraktornya itu pak Ketut," terangnya.

Setelah uang masuk berkala, diangsur ke rekening Hanif pada Februari 2021, Lanny dijanjikan proyek bakal dikerjakan pada Maret, selepas pelantikan Bupati Sidoarjo yang baru.

Tapi gelagat tak baik mulai muncul dari Hanif.

Ia selalu menghindar saat Lanny meminta pertemuan dengan I Ketut Budha yang disebut-sebut sebagai perusahaan yang bertangunggjawab dalam proyek revitalisasi.

Lanny yang tinggal seorang diri, dengan rasa gelisah mencoba mencari tahu lokasi pasar Sepanjang yang katahya bakal direvitalisasi.

Dan benar, proyek tersebut tidak pernah ada sampai saat ini.

"Waktu saya kesana, tidak ada proyeknya. Kebetulan saya dianter teman saya. Karena dia tahu saya janda seorang diri. Langsung lemas saya," keluh Lanny sambil air matanya membuncah.

Lanny kemudian menghubungi Hanif, ia bahkan nekat mendatangi hotel tempat Hanif tinggal sementara di Surabaya.

"Dia asli Jawa Tengah. Tinggalnya berpindah-pindah dari hotel ke hotel. Di Surabaya tinggal di Hotel," imbuhnya.

Di sana Lanny menagih janji investasi kepada Hanif.

Bukannya uang yang dikembalikan, Lanny malah mendapat harapan palsu dan meminta Lanny bersabar menunggu uang talangan milik Hanif yang kini ada di salah satu temannya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved