Berita Tulungagung Hari Ini

Satu Pasien TBC Resisten Obat Meninggal Dunia, 12 Lainnya Masih Taat Berobat

Seorang pasien Tuberkulosis (TBC) resisten obat yang dalam pengawasan Dinas Kesehatan Tulungagung meninggal dunia.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
pixabay
ILUSTRASI 

Dinkes juga memberikan uang transportasi kepada pasien sebesar Rp 700.000.

 

Uang ini sebagai ganti biaya transportasi ke Puskesmas setiap bulan.

 

 Didik mengingatkan, penderita TBC hanya punya dua pilihan: berobat dan sembuh atau lari dari pengobatan dan meninggal dunia.

 

“Obatnya disediakan gratis oleh pemerintah, dan bisa diakses di Puskesmas. Kami damping sampai pasien sembuh,” tegas Didik.

 

Lebih jauh Didik mengatakan, penyakit TBC sering mendapat stigma negatif.

 

TBC dianggap penyakit kotor, penyakit kutukan, penyakit orang miskin dan sebagainya.

 

Akibatnya banyak pasien yang sudah divonis TBC masih mencari second opinion (pendapat kedua).

 

“Silakan cari second opinion, tapi wajib sama-sama secara medis. Jangan cari second opinion di paranormal, pasti jawabannya beda,” pungkas Didik. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved