Berita Surabaya Hari Ini

Wali Kota Surabaya Pekerjakan Para Wali Murid SMA Tak Mampu Lunasi Tunggakan

Sejumlah orang tua siswa di Surabaya tak bisa melunasi tunggakan sekolah anaknya. Berasal dari keluarga miskin, mereka lantas mendapatkan bantuan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
bobby c koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak para orang tua atau wali murid SMA/SMK untuk mengikuti program padat karya agar lepas dari kemiskinan. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sejumlah orang tua siswa di Surabaya tak bisa melunasi tunggakan sekolah anaknya. Berasal dari keluarga miskin, mereka lantas mendapatkan sejumlah bantuan dari Pemkot Surabaya.

Kepada para siswa, Pemkot memberikan bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah. Tak sendiri, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, pada Senin (5/6/2023) lalu.

Sedangkan kepada para orang tua, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak mereka bergabung ke program Padat Karya. Bukan sekadar mendapatkan penghasilan tambahan, para orang tua juga akan lepas dari kemiskinan.

“Kemarin beasiswa yang tidak mampu, ada dari keluarga miskin dan pra miskin. Jadi hari ini orang tuanya saya undang semuanya untuk saya pastikan mendapatkan penghasilan yang lebih dari Rp3 juta,” kata Wali Kota Eri saat memberikan pengarahan secara khusus bagi orang tua siswa MA/SMA/SMK di Graha YKP Surabaya, Selasa (13/6/2023).

Ini merupakan salah satu strategi Wali Kota Eri Cahyadi dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan. Memanfaatkan aset Pemkot Surabaya, ia memprioritaskan para pekerja dari keluarga miskin (gamis) dan pra miskin (pramis) yang belum bekerja.

Ia ingin memastikan bahwa para orang tua tersebut telah melakukan pendaftaran agar dapat segera bergerak melalui program Padat Karya. "Saya memastikan mereka mendaftar (padat karya). Serta camat dan lurah melakukan pendataan,” ungkapnya.

Melalui padat karya, warga bisa memilih berbagai sektor pekerjaan. Di antaranya, Café, Sentra Menjahit, Laundry, Cuci Kendaraan, Perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), Budi Daya Pertanian dan Peternakan, Rumah Maggot hingga Pembuatan Paving.

Ini sesuai dengan minat dan bidang keahlian. “Ada banyak jenis stand dari Padat Karya disini, warga bisa memilih. Nanti, akhir bulan depan, saya undang kembali beliau-beliau semua untuk melihat sudah mendapat angka diatas Rp 3 juta,” terangnya.

Dalam satu keluarga, Wali Kota berharap penghasilan bisa sesuai standar. Apabila suami telah bekerja, maka sang istri bisa mencari tambahan pendapatan dengan mengikuti program Padat Karya.

"Misalnya, ibunya bisa menjahit bagian kancing, langsung bekerja menjahit kancing dan bisa dikerjakan di rumah. Nanti suaminya bisa membantu mengambil dan mengantar orderannya,” katanya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved