Berita Blitar Hari Ini

FAKTA Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dari Pengakuan Agen dan Pemilik Pangkalan Gas di Kota Blitar

Pengakuan pihak agen dan pemilik pangkalan gas elpiji di Blitar ini bisa jadi gambaran kondisi distribusi gas elpiji 3 kg yang ada di daerah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Pemilik pangkalan elpiji di Jl Bengawan Solo, Kota Blitar, Siti Saudah (50) memasang papan bertuliskan 'gas habis' di tokonya, Selasa (25/7/2023).  

Bayu Wijaya, pemilik pangkalan elpiji di Jl Anjasmoro, Kota Blitar mengatakan stok elpiji 3 kilogram di tempatnya juga kosong. 

Malah, pekan lalu, ia mengaku tidak mendapatkan kiriman elpiji dari agen. 

"Stok elpiji 3 kilogram kosong. Pekan lalu saya tidak dapat kiriman. Biasanya dapat kiriman seminggu sekali tiap Kamis," katanya. 

Manajer PT Petro Jaya Gas, salah satu agen elpiji 3 kilogram di Kota Blitar, Rahadian Eka Priyanto mengatakan tidak ada pengurangan pasokan elpiji 3 kilogram dari agen ke pangkalan.

Menurutnya, PT Petro Jaya Gas tetap memasok sekitar 25.000 tabung elpiji 3 kilogram ke pangkalan setiap hari.

Hanya saja, kata Rahadian, kemarin pada 19 Juli 2023 dan 23 Juli 2023 ada hari libur. Pasokan elpiji 3 kilogram ke masyarakat juga libur pada dua hari itu.

"Kami tidak ada pengurangan pasokan, hanya saja kemarin ada hari libur pada 19 Juli 2023 dan 23 Juli 2023. Penyaluran elpiji juga libur. Otomatis dalam seminggu kebutuhan elpiji 3 kilogram di masyarakat semakin banyak," katanya.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang meninjau pangkalan tabung elpiji 3 Kg, Jumat (9/6).
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang meninjau pangkalan tabung elpiji 3 Kg, Jumat (9/6). (SURYAMALANG.COM/Benni Indo)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar memperkirakan stok elpiji 3 kilogram sulit di masyarakat karena terjadi keterlambatan distribusi dari agen ke pangkalan.

Keterlambatan penyaluran elpiji 3 kilogram diperkirakan akibat adanya perubahan sistem digitalisasi distribusi elpiji 3 kilogram subsidi tepat sasaran.

"Perkiraan, perubahan sistem digitalisasi ini mempengaruhi distribusi elpiji 3 kilogram. Akhirnya penyaluran lambat, karena harus memasukkan data konsumen di aplikasi," kata Kepala Disperindag Kota Blitar, Hakim Sisworo, Selasa (25/7/2023).

Dengan sisitem digitalisasi, kata Hakim, pembelian elpiji 3 kilogram di pangkalan harus menyertakan KTP. Data KTP pembeli ini kemudian dimasukkan ke aplikasi.

"Makanya, hari ini kami cek pangkalan aplikasinya seperti apa kok terjadi keterlambatan distribusi," ujarnya.

"Sistem digitalisasi distribusi ini kelihatannya dari agen ke pangkalan. Pangkalan memasukkan data KTP pembeli, apa mungkin itu? makanya saya cek dulu. Kayaknya ini mulai diterapkan (digitalisasi distribusi)," lanjutnya.

Selain itu, kata Hakim, dengan sistem digitalisasi, distribusi elpiji 3 kilogram dari agen ke pangkalan pada tanggal merah dan hari Minggu tidak wajib.

"Biasanya, hari Minggu itu tetap kirim, tapi sekarang dengan adanya digitalisasi hari Minggu fakultatif (tidak wajib)," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved