Berita Blitar Hari Ini

FAKTA Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dari Pengakuan Agen dan Pemilik Pangkalan Gas di Kota Blitar

Pengakuan pihak agen dan pemilik pangkalan gas elpiji di Blitar ini bisa jadi gambaran kondisi distribusi gas elpiji 3 kg yang ada di daerah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Pemilik pangkalan elpiji di Jl Bengawan Solo, Kota Blitar, Siti Saudah (50) memasang papan bertuliskan 'gas habis' di tokonya, Selasa (25/7/2023).  

SURYAMALANG.COM , BLITAR - Isu kelangkaan stok gas elpiji 3 kg bersubsidi di Jawa Timur seolah makin meluas.

Keluhan kelangkaan gas elpiji 3 Kg juga datang dari warga kota Blitar.

Agen, pemilik pangkalan gas elpiji hingga Disperindag Kota Blitar angkat bicara terkait kelangkaan ini.

Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka di Malang Raya, Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji Subsidi

Pengakuan pihak agen dan pemilik pangkalan gas elpiji di Blitar ini bisa jadi gambaran kondisi distribusi gas elpiji 3 kg yang ada di daerah.

Sejumlah warga kesulitan mencari elpiji 3 kilogram di Kota Blitar.

Stok elpiji 3 kilogram di sejumlah pangkalan di Kota Blitar kosong dalam seminggu terakhir ini.

Terungkap jika ada perlakuan berbeda yang didapat pangkalan gas elpiji dalam pengiriman stok gas 3 kg.

Ada pemilik pangkalan gas elpiji yang tidak mendapat kiriman gas 3 kg dalam seminggu ini.

Tapi ada pula pemilik pangkalan gas yang masih mendapat kiriman stok gas 3 Kg seperti biasa .

Hanya saja diakui jika pemburu atau pembeli gas elpiji 3 kg kini meningkat sehingga stok gas langsung habis dalam sehari.

Pemilik pangkalan elpiji di Jl Bengawan Solo, Kota Blitar, Siti Saudah (50) mengatakan sebenarnya pasokan gas LPG 3 kg di tempatnya tetap normal. 

Ia mendapat pasokan elpiji 3 kilogram dari agen tiga kali dalam seminggu. Sekali datang, ia mendapatkan pasokan 50 tabung elpiji 3 kilogram.

"Sebenarnya, pengurangan pasokan tidak ada, tetap seminggu tiga kali. Tapi yang beli lebih banyak. Kemarin kiriman baru datang tapi tidak ada sehari sudah habis," katanya. 

Menurutnya, banyak warga dari luar desa yang datang membeli elpiji di tempatnya akhir-akhir ini. Akibatnya, stok elpiji langsung habis begitu datang.

"Biasanya yang beli warga sekitar saja, akhir-akhir ini banyak pembeli datang dari luar kelurahan. Kalau harga jual tetap antara Rp 16.000 sampai Rp 17.000," ujarnya. 

Baca juga: Langkah Strategis Pemkot Batu Hadapi Kelangkaan Elpiji

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved