Berita Blitar Hari Ini

FAKTA Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dari Pengakuan Agen dan Pemilik Pangkalan Gas di Kota Blitar

Pengakuan pihak agen dan pemilik pangkalan gas elpiji di Blitar ini bisa jadi gambaran kondisi distribusi gas elpiji 3 kg yang ada di daerah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Pemilik pangkalan elpiji di Jl Bengawan Solo, Kota Blitar, Siti Saudah (50) memasang papan bertuliskan 'gas habis' di tokonya, Selasa (25/7/2023).  

Dikatakannya, perubahan sistem digitalisasi distribusi elpiji 3 kilogram itu menjadi urusan Pertamina dan agen maupun pangkalan.

Disperindag hanya diminta untuk mensosialisasikan kepada masyarkat dan memantau stok kalau ada kekurangan di masyarakat.

"Sebenarnya, saat ini, untuk stok masih normal. Cuma distribusinya yang terlambat karena ada perubahan sistem digitalisasi," ujarnya.

Warga mengantre untuk membeli tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dalam operasi pasar di depan Gedung Juang, Banyuwangi, Senin (24/7/2023).
Warga mengantre untuk membeli tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dalam operasi pasar di depan Gedung Juang, Banyuwangi, Senin (24/7/2023). (aflahul abidin)

Pemilik USaha Kecil Kelimpungan

Seorang warga, Masruroh (55), kecele saat hendak membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan elpiji, Jl Bengawan Solo, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (25/7/2023). 

Padahal, pedagang nasi goreng, itu sudah keliling mencari elpiji 3 kilogram di beberapa toko.

Jarak rumah Masruroh dengan pangkalan elpiji di Jl Bengawan Solo, Kota Blitar lebih dari 5 kilometer. 

Warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, itu terlihat membawa dua tabung elpiji 3 kilogram kosong yang ditaruh di bagian depan sepeda motor. 

"Saya sudah keliling ke beberapa toko, mulai dari Sumberrejo, lalu ke Sumberringin dan ke Tanjungsari, semuanya kosong stoknya (elpiji 3 kilogram)," kata Masruroh. 

Masruroh mulai kesulitan mencari elpiji 3 kilogram sejak seminggu terakhir ini. Biasanya, dia beli elpiji 3 kilogram cukup di toko milik tetangganya.

"Biasanya beli di tetangga, tapi seminggu terakhir ini stok kosong. Akhirnya saya keliling ke beberapa toko untuk mendapat elpiji 3 kilogram," ujarnya. 

Masruroh mengaku bingung kalau stok elpiji 3 kilogram langka. Tiap hari, ia butuh 5 tabung elpiji 3 kilogram untuk jualan nasi goreng. 

"Sehari semalam untuk jualan nasi goreng, saya buruh 5 tabung elpiji 3 kilogram. Harapannya, harga naik tidak apa-apa yang penting stok ada. Kalau stok sulit, saya malah susah," katanya.


Hal sama juga dirasakan Roby Ashari (39), pemilik warung makan di Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar

Roby juga kesulitan mencari elpiji 3 kilogram dalam sepekan terakhir ini. Stok elpiji 3 kilogram di toko langganan dekat warungnya juga kosong belakangan ini. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved