Alasan Pilu di Balik Pengasuh Viral Kerok Punggung Bayi 15 Bulan Sampai Merah, Pantas Bos Memaafkan
Alasan pilu di balik pengasuh viral kerok punggung bayi 15 bulan sampai merah, pantas bos memaafkan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
"Bibi adalah satu satunya tulang punggung keluarga," kata dia.
Selain memberikan gaji, selama ini Tia juga membantu mengurus beberapa keperluan anak dari pengasuhnya dan sering memberikan santunan berupa sembako dan uang.
"Dengan mengharap ridho Allah dan rasulnya karena kondisi mereka memang membutuhkan uluran tangan"
"Peduli dengan keluarganya dan menghormati bibi adalah cara aku mengambil hati bibi agar lebih sayang dengan Ibrahim," tambah dia.
Pengasuh yang disebut suster itu nekat mengerok balita yang diasuhnya karena dilatarbelakangi trauma masa lalu.
Pengasuh tersebut mengaku trauma saat ia tiba-tiba ditinggal sang suami selama-lamanya usai berjualan tahu keliling.
Suaminya meninggal karena diduga terkena angin duduk.
"Mungkin trauma ini dan minimnya edukasi lah yang melatarbelakangi bibi selalu kerokin anaknya meskipun yang masih balita, tanpa pikir panjang bahkan pada anakku," imbuhnya.
Sampai berita ini tayang video yang dibagikan Tia sudah ditonton 2,9 juta pengguna TikTok dan mendapat lebih dari 8 ribu komentar.
Sementara itu, Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Debby Andina Landiasari menegaskan, kerokan pada bayi sangat tidak dianjurkan.
Hal itu lantaran kulit bayi masih sangat tipis dan halus, sehingga dapat memicu luka jika terjadi gesekan saat mengerok.
"Dan akan terasa perih jika terkena keringat atau pun air," kata dia, saat dihubungi Kompas.com (grup Suryamalang), Kamis (14/9/2023).
Debby melanjutkan, luka bekas kerokan pada kulit bayi berpotensi menjadi tempat masuknya bakteri atau virus.
Akibatnya, bayi pun dapat mengalami infeksi.
Bukan hanya menimbulkan kemerahan dan luka, mengerok kulit bayi juga tidak memiliki manfaat dari segi medis.
"Betul, tidak ada manfaatnya," ujarnya.
Kendati demikian, jika anak terlanjur dikerok, orangtua dapat memantau apakah bekas kerokan menimbulkan luka maupun infeksi.
"Kemudian untuk ke depannya sebaiknya tidak mengerok bayi lagi," tambahnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
pengasuh kerok punggung bayi 15 bulan
bayi berusia 15 bulan
pengasuh
kerokan
kerok
ART
bayi
berita viral
suryamalang
NASIB Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank Dinonaktifkan UGM, Pernah Terjerat Kasus Ijazah Palsu |
![]() |
---|
LINK NONTON Drama Korea See You in My 19th Life Full Episode 1-12 Tamat Sub Indo, Baca Sinopsisnya |
![]() |
---|
Inilah 10 Desa di Kabupaten Mandailing Natal Sumut Dapat Dana Desa 2025 Tertinggi Mencapai Rp 1,3 M |
![]() |
---|
Bedah Kekuatan Persijap Jepara Vs Arema FC, Juara Liga Saja Kewalahan Jumpa Lagi Setelah 11 Tahun |
![]() |
---|
Petuah Pelatih Arema FC untuk Salim Tuharea Baru Dipanggil Timnas Indonesia U23, Awalnya Tak Dilirik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.