Duka Ayah Alvaro Kenang Sifat dan Kecerdasan Anaknya, Bocah Mati Batang Otak Sudah Dimakamkan

Duka ayah Alvaro kenang sifat dan kecerdasan anaknya, bocah mati batang otak usai operasi amandel kini sudah dimakamkan

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Grid.id/ Ragillita Desyaningrum
Albert Francis (kanan), makam Benediktus Alvaro Darren (kiri). Duka ayah Alvaro kenang sifat dan kecerdasan anaknya, bocah mati batang otak usai operasi amandel kini sudah dimakamkan 

SURYAMALANG.COM, - Duka mendalam dirasakan ayah Alvaro saat mengenang sifat dan kecerdasan anaknya.

Memori itu terngiang-ngiang di benak Albert Francis saat memakamkan anaknya, Benediktus Alvaro Darren (7) di TPU Padurenan, Bekasi. 

Alvaro merupakan bocah yang mengalami mati batang otak setelah operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi. 

Menurut Albert Francis, Alvaro adalah sosok penyatu keluarga.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu sering menghibur dan membuat anggota keluarga tertawa karena tingkahnya.

“Alvaro ini sosok penyatu dalam keluarga,” kata Albert ketika ditemui setelah pemakaman di TPU Padurenan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023).

“Pada saat kita tiba-tiba lagi mungkin Kokoh (kakak)-nya lagi kesel atau marah karena suatu hal, tiba-tiba dia bisa datang dengan tingkah konyolnya yang bisa membuat kita semua tertawa,” kenang Albert.

Baca juga: Penyebab Alvaro Mati Batang Otak Tak Bisa Dijelaskan, Komisaris RS Cuma Bisa Nangis Minta Maaf

Artikel Grid.ID 'Kenang Alvaro Sebagai Sosok Penyatu dalam Keluarga, Momen Ini Paling Diingat'.

Benediktus Alvaro Darren bocah mati batang otak usai operasi amandel sudah dimakamkan
Benediktus Alvaro Darren bocah mati batang otak usai operasi amandel sudah dimakamkan (Grid.id/ Ragillita Desyaningrum)

Meski demikian, Alvaro juga sosok yang dewasa dan punya pemikiran tidak biasa untuk anak-anak seusianya.

“Alvaro juga punya pemikiran di luar daripada anak seusianya. Alvaro punya pemikiran yang jauh lebih ke depan, yang kami kadang tidak bisa pikirkan itu,” ungkap Albert.

Albert kemudian menceritakan sebuah kejadian tak terlupakan saat Alvaro diminta membawa stik es krim untuk mata pelajaran Seni Rupa.

Akibat lupa membawa, Alvaro berpikiran untuk membeli es krim hanya demi mendapatkan stik kayu tersebut.

“Suatu hari gurunya cerita, dia ngotot untuk beli es krim hanya untuk mendapatkan stik es krimnya untuk pelajaran seni rupa karena dia lupa bawa" imbuhnya. 

"Itu satu hal yang bahkan saya sendiri tidak akan memikirkan itu. Gurunya sampai terheran-heran dengan itu,” lanjut Albert.

Baca juga: Sosok Dokter Operasi Alvaro Masih Disembunyikan, Penyebab Mati Batang Otak Lalu Meninggal Diselidiki

Albert Francis, ayah Alvaro di pemakaman TPU Padurenan, Bekasi, Jawa Barat,
Albert Francis, ayah Alvaro di pemakaman TPU Padurenan, Bekasi, Jawa Barat, (Grid.id/ Ragillita Desyaningrum)

Sebelum meninggal pada Senin (2/10/2023), Alvaro sempat mengalami koma selama 13 hari karena divonis mati batang otak setelah operasi amandel.

Akibat kejadian ini, pihak keluarga pun melaporkan RS Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi, atas dugaan malapraktik.

Meski polisi telah menerima laporan ini, pihak keluarga mengungkap akan menunda proses hukum.

Alasannya adalah karena keluarga masih berkabung setelah kepergian Alvaro untuk selama-lamanya.

“Saat ini karena kami masih masa berkabung, seperti yang sudah saya pernah bilang sebelumnya, kita pending dulu deh. Kita pending dulu, kelanjutannya kita pasti akan buka,” kata Albert Francis. 

Albert juga akan berdiskusi dengan keluarga terkait kelanjutan dari laporan ini.

Pernyataan Albert ini seolah membuka peluang untuk berdamai dengan RS Kartika Husada.

“Untuk nantinya benar-benar lanjut ataukah bagaimana kita akan berempuk dulu pihak keluarga untuk memutuskan. Karena anak kami juga sudah tenang, seperti yang sudah saya bilang, sudah senyum,” beber Albert.

Baca juga: Tangis Ibu Alvaro Bocah Mati Batang Otak Meninggal Usai Operasi Amandel, Pilu Ingin Anaknya Bangun

Artikel Grid.ID 'Masih Berkabung, Keluarga Alvaro Akan Tunda Proses Hukum Dugaan Malapraktik'.

Ayah Alvaro ketika ditemui usai pemakaman di TPU Padurenan, Bekasi, Jawa Barat
Ayah Alvaro ketika ditemui usai pemakaman di TPU Padurenan, Bekasi, Jawa Barat (Grid.id/ Ragillita Desyaningrum)

Pihak keluarga memang mengaku telah memaafkan RS Kartika Husada yang diduga lalai dalam menangani Alvaro.

Menurut Albert, sikap ini dipercaya akan mempermudah dan melancarkan jalan Alvaro untuk berisitrahat dengan tenang.

“Saat ini saya pribadi sudah memberikan maaf, karena itu juga menjadi doa dan jalan bagi anak saya,” pungkas Albert.

Operasi pengangkatan amandel dilakukan Alvaro pada Selasa, 18 September 2023 bersama kakaknya Vincent (9). 

Alvaro dan Vincent sama-sama menderita sakit amandel sehingga mereka berdua menjalani operasi di hari yang sama.

Operasi Vincent berjalan sukses sementara adiknya Alvaro mengalami penurunan kesadaran pasca-operasi hingga koma.

Alvaro dibawa ke ruang ICU sebab mengalami kesulitan napas dan dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.

Sejak saat itu sampai meninggal dunia, Alvaro koma di RS Kartika Husada Jatiasih dan dinyatakan mati batang otak.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

 (Grid.ID|Ragillita Desyaningrum)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved