Berita Malang Hari Ini

ITN Malang Kukuhkan 739 Wisudawan, Adrian Bikin Skripsi Peramalan Penjualan Pakaian Wanita

Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan mengukuhkan 739 wisudawan ke 70 periode II/2023 pada Sabtu (14/10/2023).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan mengukuhkan 739 wisudawan ke 70 periode II/2023 pada Sabtu (14/10/2023). Kegiatan wisuda dilaksanakan di kampus II Jl Raya Karanglo Km 2, Kabupaten Malang. Menurut Dr Irmalia Suryani Faradisa ST MT, ketua panitia wisuda, jumlah wisudawan dengan pujian pada periode ini ada 198 orang. 

SURYAMALANG.COM-MALANG-Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan mengukuhkan 739 wisudawan ke 70 periode II/2023 pada Sabtu (14/10/2023). Kegiatan wisuda dilaksanakan di kampus II Jl Raya Karanglo Km 2, Kabupaten Malang. Menurut Dr Irmalia Suryani Faradisa  ST MT, ketua panitia wisuda, jumlah wisudawan dengan pujian pada periode ini ada 198 orang.


"Untuk konsep wisudanya tetap formal dan hikmat tapi tidak kaku," jelas dia, Jumat (13/10/2023). Seperti ada sajian hiburan hingga flash mob. Tujuannya agar orangtua wisudawan terhibur dan tidak bosan mengikuti kegiatan. Adapun wisudawan terbaiknya dari S1 Teknik Elektro yaitu Achmad Akbar Marhananda dengan IPK 3,85. Rincian jumlah wisudawan untuk program pascasarjana Magister Teknik Manajemen Konstruksi ada 16 orang. Manajemsn Industri sebanyak dua orang.


Sedang dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ada  401 wisudawan. Dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ada 320 wisudawan. Total seluruhnya 739 wisudawan. Sementara itu Achmad Akbar Marshananda mengambil skripsi tentang Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Stapylococcus Aureus dan Bacillus Subtilis pada Mikroskop Berbasis Raspberry Pi.


"Ada perubahan dalam pembuatan skripsi dimana biasanya ada ide apa mengerjakan apa. Di Teknik Elektro ada sistem terbaru namun sudah diterapkan di UGM dimana dosen memberikan ide dan mahasiswa bisa tidak memecahkannya," kata Akbar, Kamis (12/10/2023). Ia merasa itu sebagai tantangan. Idenya dari kerusakan mikroskop digital di Teknik Kimia dan menambah fitur untuk menghitung koloni. 


Konsep dari alat yang dibuat adalah kamera webcam logitech c270 akan menangkap gambar secara realtime kemudian dibaca oleh Raspberry Pi. Lalu akan muncul tampilan untuk memilih jenis bakteri apa yang akan dideteksi dan dilakukan pengolahan data untuk menghitung jumlah koloninya. 


Alat ini dibuat dengan tujuan mengoptimalkan mikroskop yang dengan menggabungkan konsep AI dan mikroskop konvensional yang ada. Sehingga saat praktikum sehingga ketika mencari bakteri pada mikroskop langsung dapat diketahui banyaknya koloni bakteri pada lensa mikroskop. 

 

Sedang Diffa Adrian Rahma Chiesa, wisudawan dari S1 Teknik Informatika mengangkat skripsi tentang "Sistem Peramalan Penjualan Pakaian Wanita Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing" (Studi Kasus pada IME Female Fashion). "Awalnya berpikir pada barang thrifting yang sedang ramai," kata Diffa yang juga pemilik toko thrifting ini.

 

Namun ia menggunakan studi pada toko busana di dekat rumahnya yang menjual pakaian wanita. Ada lima produk barang yang diramalkan penjualannya ke depan. Data yang dipakai adalah penjualan per hari dalam setahun pada 2022. Dengan data itu bisa diketahui produk apa yang paling banyak diminati atau terjual sehingga bisa diramalkan penjualannya ke depan. "Sehingga pemilik toko bisa menyiapkan barang tertentu lebih banyak ke depan jika melihat datanya," papar pemilik IPK  3,81.


Penelitian tugas akhir sebagai syarat skripsi adalah "Pengaruh Variasi Kuat Tekan Alat Press dan Variasi Komposisi Bambu dengan Limbah Sayuran Kubis Terhadap Kualitas Biobriket. Sedang judul skripsinya adalah Pra Rencana Pabrik Vinil Klorida dari Asetilena dan Hidrogen Klorida dengan Kapasitas 70.000 Ton/Tahun. Dijelaskan mahasiswa asal Kabupaten Malang ini, cadangan energi fosil di dunia tiap tahunnya semakin berkurang.


Maka harus dilakukan sebagai terobosan antisipasi untuk menghasilkan energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biobriket dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang diharapkan mampu mengatasi krisis energi (fosil) karena berasal dari bahan yang murah dan menggunakan teknologi sederhana. 


Bambu dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biobriket karena mengandung kadar selulosa dan lignin yang tinggi yaitu selulosa 42,4 – 53,6 persen dan lignin 19,8 – 26,6 persen. Di sisi lain terdapat banyak sekali limbah sayuran yang menjadi masalah lingkungan, salah satunya yaitu sayur kubis.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biobriket yang terbaik ditinjau dari pengaruh kuat tekan dan variasi komposisi bambu dengan kubis. Metode yang dilakukan dalam pembuatan biobriket yaitu karbonisasi. Sedang wisudawan S1 Teknik Mesin Izza Nur Afida mendapatkan IPK 3,48. 


Judul skripsinya "Karakterisasi Proses Karburasi Baja Aisi 1050 dengan Menggunakan Limbah Serbuk Fotokopi dan Arang Batok Kelapa pada Temperatur 900 derajat Celcius Terhadap Laju Aliran Gas".
Sedang wisudawan Indityo Wibowo Aji dari S1 Teknik Sipil FTSP mengangkat skripsi "Pengaruh Penggunaan Fly Ash dan Abu Ampas Tebu Terhadap Sifat Mekanik Mortar Geopolimer". IPK-nya 3,62. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved