Berita Surabaya Hari Ini

Pengakuan Abdul Satpol PP Surabaya Dihajar Oknum Buruh, Kena Tendangan Kungfu hingga Patah Tulang

Pengakuan Abdul Satpol PP Surabaya dihajar oknum buruh, kena tendangan kungfu hingga patah tulang.

|
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Instagram @aslisuroboyo
Video viral pengeroyokan. Pengakuan Abdul Satpol PP Surabaya dihajar oknum buruh, kena tendangan kungfu hingga patah tulang. 

"Seharusnya bukan seperti ini. Surabaya ini dibangun dengan gotong royong. Saya selalu katakan, silakan demo. Tapi gunakan cara yang santun. Jangan seperti itulah" ungkap Eri Cahyadi. 

"Wong podo-podo manungsane (sama-sama manusianya)," tandasnya.

Itu sebabnya, Eri Cahyadi berharap pelaku segera mendapat hukuman yang setimpal.

"Orangnya sudah ketahuan. Wajahnya sudah ketahuan. Kami minta, bagaimana caranya untuk ditangkap. Ini preseden buruk. Tidak boleh lagi terulang " tandas pria asli Surabaya ini.

Setelah kejadian itu, sejumlah buruh pun mendatangi kantor Satpol PP Kota Surabaya, Jumat (1/12/2023).

Mereka meminta maaf terkait insiden penganiayaan yang terjadi pada anggota Satpol PP saat aksi demonstrasi. 

Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser mengungkap, dirinya menerima kunjungan tak terduga dari sekitar tujuh orang yang mengaku sebagai perwakilan organisasi buruh Garda pada Jumat (1/12/2023) sore.

Pertemuan itu berlangsung singkat atau kurang lebih lima menit.

"Mereka datang tanpa janji, tanpa surat menyurat, tanpa pemberitahuan. Mereka datang secara spontan, hanya untuk minta maaf atas kejadian kemarin," ujar Fikser di Surabaya, Jumat (1/12/2023).

Fikser mengaku sudah memaafkan para buruh yang terlibat dalam insiden penganiayaan, namun, ia menegaskan bukan berarti kasus tersebut berhenti.

Fikser akan tetap memperjuangkan hak dan keadilan bagi dua anggotanya yang menjadi korban kekerasan.

"Saya maafkan, tapi tidak ada kata damai. Proses hukum tetap berjalan sesuai sebagaimana mestinya," tegas Fikser.

Fikser mengaku tidak mengenal dan tidak tahu pasti asal organisasi buruh yang datang ke kantornya.

Dia juga tidak yakin apakah terduga pelaku penganiayaan juga ikut dalam rombongan itu.

"Saya tidak tahu pelakunya siapa. Mereka hanya mengaku dari Garda. Saya tanya tujuannya, ternyata hanya minta maaf," tandas Fikser.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved