Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Briptu FN Bisa Dihukum Mati Telah Bakar Suaminya Menurut Kriminolog, Satu Syarat ni Harus Terpenuhi

Briptu FN bisa dihukum mati karena telah membakar suaminya Briptu RDW hingga meninggal dunia menurut kriminolog.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kompas TV
Briptu FN Bisa Dihukum Mati Telah Bakar Suaminya Menurut Kriminolog, Satu Syarat Ini Harus Terpenuhi 

Ada penyesalan Briptu FN (28) usai bakar suaminya sendiri Briptu RDW (27) hingga meninggal dunia di Asrama Polres Mojokerto Kota, pada Sabtu (8/6/2024).

Diketahui saat kejadian Briptu FN berusaha tolong sang suami sampai tangannya ikut terbakar dan luka.

Setelah melihat tubuh sang suami terbakar, Briptu FN tak tinggal diam. 

Polwan Briptu FN tersulut emosi karena suaminya yang berdinas sebagai Anggota Satsamapta Polres Jombang selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online. 
Polwan Briptu FN tersulut emosi karena suaminya yang berdinas sebagai Anggota Satsamapta Polres Jombang selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.  (KOLASE - SURYAMALANG.COM/M Romadoni)

Baca juga: Pegi Setiawan Simpan Baju, Alat Mandi dan Al Quran di Dalam Jok Motor yang Disita Polisi

Baca juga: Nasib Briptu FN Usai Bakar Suami Polisi di Mojokerto Hingga Meninggal, 3 Anaknya Balitanya Butuh ASI

Dia berusaha menolong Briptu RDW hingga membawanya ke rumah sakit, dibantu para tetangga. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengungkapkan, Briptu FN memiliki tanggungjawab yang besar setelah melihat sang suami terbakar. 

"FN mempunyai tanggungjawab yang besar untuk menolong yang bersangkutan membawa ke rumah sakit dengan dibantu beberapa tetangga," katanya. 

Di rumah sakit, Briptu FN juga sempat meminta maaf ke sang suami, Briptu RDW, atas perilakunya.

Namun sayang, permintaan maaf Briprtu FN itu tidak membuat Briptu RDW membaik, justru bapak tiga anak ini harus mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit. 

Kini, Briptu FN hanya bisa menyesali perbuaannya. 

"Sekarang FN mengalami trauma yang mendalam," terang

Menurut Dirmanto, pihaknya telah memberikan pendampingan psikologis terhadap Briptu FN, disamping bergulirnya proses hukum atas kasus tersebut. 

Pendampingan psikologis tersebut melibatkan Psikiater dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim. 

Selain diberikan kepada Briptu FN, pendampingan psikologis tersebut juga diberikan kepada ketiga anak Briptu FN yang masih berusia di bawah lima tahun (balita). 

Anak pertama berusia dua tahun, sedangkan anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia empat bulan. 

"Dia masih trauma mendalam. Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim, kemudian juga kita melibatkan psikiater untuk menangani kasus ini," ujarnya saat dihubungi, Senin (10/6/2024). 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved