Keluarga Cendana

Kisah Keluarga Cendana Ibadah Haji Tolak Dibiayai Negara, Soeharto dan Ibu Tien Disambut Jemaah Lain

Beginilah kisah keluarga Cendana ibadah haji yang ternyata menolak untuk dibiayai oleh negara. 

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Twitter Tutut Soeharto
Presiden Soeharto dan keluarga melaksanakan ibadah haji pada 1991. 

SURYAMALANG.COM - Beginilah kisah keluarga Cendana ibadah haji yang ternyata menolak untuk dibiayai oleh negara. 

Presiden Soeharto dan Ibu Tien ibadah haji dan disambut oleh jemaah lain di tanah suci.

Di sisi lain, perjalanan ibadah haji Soeharto dan keluarga diwarnai desas-desus.

Soeharto sempat dituding memiliki motif politik untuk memperlihatkan kedekatan dan menarik simpatik kelompok Islam.

Namun di luar isu politik, perjalanan ibadah haji Pak Harto dan seluruh keluarga, yang berangkat pada 16 Juni 1991 mendapat sorotan di tanah air.

Dalam buku "Perjalanan Ibadah haji Pak Harto", tercantum beberapa kesaksian, seperti "karena berhaji urusan pribadi, Soeharto menolak dibiayai negara.

Presiden Soeharto dan keluarga melaksanakan ibadah haji pada 1991. (Twitter Tutut Soeharto)
Presiden Soeharto dan keluarga melaksanakan ibadah haji pada 1991. (Twitter Tutut Soeharto) ()

Baca juga: Cucu Presiden Soekarno dan Ratna Sari Dewi Lulus SMA, Frederik Kiran Coret Seragam Bareng Teman

Dia juga tak mau Departemen Agama repot-repot mengurusi kepergiannya," tulis dalam buku tersebut.

Bahkan, seluruh Paspampres yang ikut dan rombongan pendukung pun dibiayai oleh Soeharto.

Dalam buku tersebut, termaktub pula pernyataan Mensesneg Moerdiono, yang mengatakan bahwa perjalanan ibadah haji Pak Harto dan keluarga tidak didampingi oleh seorang pun menteri.

"Bila ada menteri satu kloter dengan presiden, apakah satu kebetulan? Saya tidak bilang begitu," katanya.

Moerdiono menyebut, Pak Harto berangkat haji bersama Ibu Tien, seluruh anak dan menantu, Wismoyo Arismunandar dan nyonya, dua dokter pribadi, dua pengawal pribadi, empat pengawal khusus dan seorang fotografer pribadi.

Pak Harto dan keluarganya tiba di Tanah Suci pada 17 Juni 1991. Ketika itu ia disambut oleh Pangeran Majid bin Abdul Azis yang menjabat sebagai Gubernur Makkah.

Ada cerita menarik saat Pak Harto tiba sedang dalam ritual melempar jamrah.

Menurut wartawan TVRI yang ikut dalam rombongan, Sutrimo, kehadiran Soeharto mendapat sambutan hangat dari jemaah haji bukan saja dari Indonesia, tapi juga dari berbagai negara. 

Presiden Soeharto dan keluarga melaksanakan ibadah haji pada 1991. (Twitter Tutut Soeharto)
Presiden Soeharto dan keluarga melaksanakan ibadah haji pada 1991. (Twitter Tutut Soeharto) ()

Baca juga: Kabar Gendis Siti Hatmanti Anak Halimah Dulu Labrak Mayangsari, Aktif Kegiatan Sosial dan Bisnis

"Sewaktu Pak Harto melempar jamrah, banyak kaum muslimin melambaikan tangan dan mengelu-elukan Pak Harto dengan berteriak Assalamu'alaikum Rois Indonisi, Assalamu'alaikum Rois Indonisi," kata Sutrimo (hal 287). Kata "Rois Indonisi" artinya "Presiden Indonesia".

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved