Berita Surabaya Hari Ini
Sikap Tegas SMP di Surabaya Ditagih Iuran Rp 140 Juta, RW Tak Kunjung Beri Laporan Ancam Jalur Hukum
Sikap tegas SMP di Surabaya yang ditagih iuran Rp 140 juta, pihak RW tak kunjung beri laporan malah berulah, ancam jalur hukum.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
"Kita enggak muluk-muluk, maunya tetap ada komunikasi dengan RW karena masih tinggal di wilayah yang sama" kata Christin.
"Kalau nanti terus seperti ini, (akses) ditutup, terpaksa ambil jalur hukum," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Damar Anak Tukang Bengkel Dapat Beasiswa Kedokteran UGM, Gaji Ayahnya Cuma Rp 1,5 Juta

Kasus ini bermula setelah beredar video mediasi pihak sekolah bertemu dengan Wakil Wali Kota Surabya, Armuji tentang warga yang menutup satu-satunya akses jalan sekolah.
Kemudian, perwakilan warga menjelaskan, keberadaan sekolah tersebut membuat kemacetan.
Selain itu, pengelola SMP enggan menaikkan iuran yang diminta para RW.
Mengenai hal itu, Armuji mengatakan, permasalahan tersebut terjadi karena SMP yang berlokasi di Jalan Manyar Tirtomulyo, Mulyorejo itu melaporkan kenaikan iuran warga setempat.
Pihak sekolah merasa keberatan karena harus membayar iuran masing-masing Rp 35 juta ke empat RW yang ada di dekat bangunan dengan total Rp 140 juta dinilai terlalu besar.
"Awalnya (iurannya) Rp 25 juta, naik Rp 32 juta itu sekolah masih mau bayar. Dinaikin lagi jadi Rp 35 juta, sekolah enggak mau, keberatan," kata Armuji ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (31/7/2024).
Baca juga: Alat Pantau Aktivitas Gunung Api Semeru Hilang di Desa Klepu Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang

Adapun pihak RW menyebut kenaikan iuran tersebut untuk membayar para satpam yang berjaga di sekitar perumahan.
Total ada sekitar 30 orang yang dipekerjakan sebagai tenaga sekuriti.
Selanjutnya, Armuji mendatangi lokasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan dari pihak masing-masing.
Armuji menyimpulkan, kemacetan di sekitar sekolah hanya alasan untuk menaikkan iuran.
"Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet, tapi kalau enggak cocok dikata macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umum pemkot," jelas Armuji.
SMP di Surabaya
SMP di Surabaya tolak iuran
mediasi
Petra
SMP Petra
Surabaya
berita viral
ViralLokal
suryamalang
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.