Berita Malang Hari Ini
Pemkot Malang Terus Kurangi Jumlah Warga Miskin, Terapkan 3 Program Prioritas
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan meyebut penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu program prioritas yang ia lakukan saat ini.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Langkah-langkah yang dilakukan telah memberikan dorongan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan.
BPS Kota Malang telah mencatat garis kemiskinan di Kota Malang pada Maret 2024 sebesar Rp 706.341 per kapita per bulan.
Angka itu bertambah sebesar Rp 31.681 per kapita per bulan bila dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar Rp 674.660.
"Kami juga lakukan upaya menaikan kelas UMKM sehingga semua masyarkat bisa menikmati kesejahteraan," imbuhnya.
Langkah berikutnya mengenai mengurangi pengeluaran.
Dalam waktu dekat, Iwan mengatakan akan dilakukan gebyar dukungan Bansos oleh pemerintah dan pihak swasta.
Pemerintah Kota Malang getol mengajak stakeholder terkait untuk menekan angka kemiskinan.
Upaya untuk mengurangi pengeluaran sangat penting karena berdampak pada angka garis kemiskinan juga.
Perubahan garis kemiskinan dipengaruhi oleh pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Malang yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Perubahan garis kemiskinan ini selain dipengaruhi oleh inflasi juga sangat dipengaruhi oleh dinamika pola konsumsi di kalangan penduduk yang dijadikan sebagai referensi dalam pengukuran.
BPS Kota Malang mencatat seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh rata-rata penduduk Kota Malang dalam memenuhi kebutuhan dasar minimum yang disetarakan dengan kecukupan kalori 2.100 kilo kalori perkapita perhari dan pemenuhan kebutuhan dasar non makanan.
"Semua stakeholder akan berikan dukungan kepada masyarakat. Melibatkan antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha," ujarnya.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin menjelaskan beberapa faktor pendorong menurunnya angka kemiskinan di Kota Malang adalah tersusunnya basis data melalui aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKTSAM) yang menghasilkan data by name by address dan by need, intervensi kemiskinan yang lebih tepat sasaran dengan adanya basis data hasil PDKTSAM, serta keberhasilan pengendalian harga komoditas-komoditas pemicu terjadinya inflasi.
“Juga dengan keberpihakan Pemerintah Kota Malang terhadap UMKM lokal tentang prioritas penggunaan produk usaha mikro, kecil dan menengah serta pelaku ekonomi kreatif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” tuturnya.
Meski begitu, Umar mengatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.