Berita Viral

Bau-bau Rekayasa Kasus Guru Supriyani Dugaan Susno Duadji, Miris dengan Jaksa, Saksi Harusnya Gugur

Bau-bau rekayasa kasus guru Supriyani dugaan Susno Duadji, miris dengan jaksa, saksi harusnya gugur.

|
Instagram @susno_duadji/Youtube Tribun Sumsel
Susno Duadji (kanan) mencium dugaan bau-bau rekayasa kasus guru Supriyani, miris dengan jaksa, saksi harusnya gugur. 

"Lebih parah lagi saya mendengar di medsos bahwa guru itu tidak melakukan hal itu" urai Susno Duadji.

"Si Ibu Supriyani ngajar di Kelas 1B muridnya itu di kelas 1A, bagaimana dia memukulnya?" imbuhnya. 

"Nah, saya khawatir terjadi di luar sekolah, apakah dia berkelahi, jatuh atau di dalam rumah," jelas Susno Duadji.

Baca juga: Kabar Baik Untuk Guru Supriyani Bila Terbukti Gak Salah Pukul Anak Polisi, Mendikdasmen Beri Peluang

Di mata Susno Duadji, kasus ini ironis sekaligus miris sebab jaksa selaku aparat penegak hukum memberikan pernyataan yang mengherankan. 

"Saya mendengar statement jaksa sangat miris di sini, mengatakan apa? 'Kami sudah menerima berkas sudah ada'." sambung Susno Duadji.

"Ingat ini pidana, pidana itu yang diminta adalah kebenaran materiil" imbuhnya. 

"Ini (kasus) bukan perkara perdata, kalau perkara perdata sudah ada berkas, sudah ada pemeriksaan saksi, it's okay," jelas pria 70 tahun tersebut. 

Susno Duadji juga menyorot anak-anak yang dijadikan saksi dalam kasus ini padahal, anak tidak bisa dijadikan saksi.

"Kalau saksinya korban itu anak-anak, maka dia bukan saksi. Gugur itu saksi. Siapa saksi yang melihat? Saksi yang melihat patut dipertanyakan," tegas Susno Duadji

Kronologi kasus guru Supriyani disampaikan oleh Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam saat mengurai isi laporan yang dimuat orang tua siswa.

Siswa berinisial D (6) merupakan anak Aipda Wibowo Hasyim yang bertugas di Polsek Baito, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra menjabat sebagai Kanit Intelkam Polsek Baito.

Awalnya ibu korban menemukan luka di tubuh putranya yang duduk di kelas 1 SD pada Kamis (25/4/2024) sekira pukul 10.00 WITA dan menanyakan soal luka itu kepada korban.

Korban menjawab luka tersebut akibat jatuh dengan ayahnya Aipda WH di sawah. 

Kemudian pada Jumat (26/4/2024) sekitar pukul 11.00 WITA pada saat korban hendak dimandikan oleh sang ayah untuk pergi salat Jumat, ibu korban mengonfirmasi ke suaminya tentang luka di paha anak mereka.

Suami korban kaget dan langsung menanyakan kepada korban tentang luka tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved