Berita Viral

Akhirnya Hotman Paris Turun Tangan Buat Supriyani, Siap Bantu Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Murid

Akhirnya pengacara kondang Hotman Paris turun tangan buat Supriyani dengan siap bantu si guru honorer yang dituduh aniaya muridnya. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Akhirnya Hotman Paris Turun Tangan Buat Supriyani, Siap Bantu Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Murid 

Bantahan Supriyani

Sementara Supriyani membantah kesaksian ibu korban, saat sidang lanjutan kasus dugaan guru aniaya murid SD.

Selain ibu korban, saat sidang beberapa kali kuasa hukum Supriyani, Andre Darmawan mempertanyakan luka yang dialami korban D.

Usai saksi memberikan keterangannya, Majelis Hakim kembali bertanya kepada terdakwa Supriyani.

"Ibu Supriyani apakah ada tanggapan dari saksi?"

Supriyani menjawab dengan bantahan, bahwa keterangan saksi tidak benar.

“Semua keterangannya tidak benar yang mulia,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, tepatnya Selasa (29/10/2024), pemeriksaan saksi korban M dan 2 saksi anak lainnya.

Hari ini, kembali pemeriksaan saksi berjumlah 5 orang, yakni guru-guru yang telah di BAP  kepolisian, ibu korban serta kepala sekolah SDN 4 Baito.

Saat sidang juga turut ditampilkan barang bukti sapu ijuk panjang, hingga foto bekas luka.

satu saksi yakni ibu korban, menjawab pertanyaan yang diajukan. Ia pun membeberkan beberapa fakta versi sang ibu korban.

Misalnya saja, ibu korban menerangkan kalau awalnya ia tak ingin melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Kami ke polsek, meminta arahan dari kapolsek. Bapak sampaikan kita mediasi dulu ini, coba panggil yang bersangkutan," kata ibu korban saat sidang.

Supriyani pun datang ke Kantor Polsek Baito, usai dihubungi pihak kepolisan. Sang guru datang sendirian.

"Selang berapa lama, datanglah ibu Supriyani datang seorang diri ke polsek," ujar ibu korban.

Baca juga: Viral SBY Karaokean di Emperan Toko Elekronik, Penampilan Mantan Presiden Kelewat Sederhana Dipuji

"Saat ditanya, beliau menyatakan tidak pernah melakukan itu (pemukulan) sempat berucap dengan nada tinggi "dimana saya pukul kamu, kapan saya pukul kamu, tidak pernah" kata ibu korban saat menerangkan ulang ucapan Supriyani.

Menurut ibu korban, polisi sempat meminta Supriyani mengingat aksi tak pantasnya itu kepada muridnya jika itu benar-benar ia lakukan.

"Sempat diingatkan kapolsek, mohon ibu ingat-ingat lagi, tapi yang bersangkutan tidak mengakui," ujar ibu korban.

Namun saat mediasi tersebut, Supriyani pun enggan mengakui hal tersebut. 

Sehingga memicu ibu korban, melaporkan Supriyani ke Polsek Baito.

"Setelah mediasi itu tidak berhasil, karena yang bersangkutan tidak mengakui, saya membuatlah laporan polisi," ujarnya.

Potret Barang Bukti

Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, menyoroti sapu ijuk panjang disebut alat memukul korban pada bagian paha, Rabu (30/10/2024).
Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, menyoroti sapu ijuk panjang disebut alat memukul korban pada bagian paha, Rabu (30/10/2024). (Tribunsultra - Samsul)

Baca juga: Duka Guru Selain Gaji kecil Juga Terancam Dipenjara, Marsono Dilaporkan Imbas Cegah Murid Kelahi

Bukti-bukti dihadirkan dalam sidang kasus guru honorer didakwa aniaya murid, merupakan sosok anak polisi.

Terduga korban kasus ini anak Aiptu WH, salah satu pejabat Polsek Baito.

Pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (30/10/2024), tampak sosok berseragam kejaksaan membawa sapu ijuk.

Sapu ijuk dibawa masuk gedung PN Andoolo melalui pintu masuk belakang berhadapan Ruang Kartika.

Ruangan tersebut selama ini menjadi lokasi guru Supriyani menjalani sidang demi sidang.

Sapu ijuk sepanjang sekira 1,5 meter tampak berwarna hijau muda. Terdapat label berwarna merah di sisi atas maupun bawah gagang sapu.

Sehari sebelumnya, sapu ijuk tersebut juga terlihat dihadirkan di persidangan. Nampak seseorang mengenakan seragam kejaksaan, mengeluarkannya dari ruang sidang.

Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, menyoroti sapu ijuk panjang disebut alat memukul korban pada bagian paha.

Dia menyebut sempitnya ruang untuk menganyunkan gagang sapu panjang itu ke paha korban hingga menimbulkan luka lurus.

“Tadi coba kita lihat. Anak itu, katanya di depannya ada meja, di belakangnya ada kursi, terus ada tembok,” katanya.

“Katanya dia dipukul dengan gagang sapu yang panjang itu dari belakang,” jelasnya.

Meski demikian, kata Andri, saksi korban mengaku tidak melihat cara guru Supriyani mengayunkan dan memukulnya karena dari belakang.

“Cara pegangnya dia tidak tahu, katanya karena tidak lihat Ibu Supri caranya memukul dari belakang.

Jarak antara kursi, meja, dan tembok di belakangnya pun saling berdekatan dan berhimpitan.

“Yang jadi pertanyaan kita bagainana memukul, ada kursi di belakang,” ujar Andri. 

Baca juga: Siapa Tom Lembong? Mantan Ketua Tim Sukses Anies-Cak Imin Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Import Gula

(TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved