LIPSUS Antisipasi Banjir di Malang Raya
Belum Ada Alat EWS Banjir di Kota Batu
Tidak ada alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir di Kota Batu.
SURYAMALANG.COM, BATU - Tidak ada alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir di Kota Batu. EWS yang terpasang di Kota Batu hanya untuk mendeteksi terjadinya longsor.
"EWS yang terpasang memang untuk mengantisipasi tanah longsor karena bencana longsor sering terjadi di Kota Batu saat musim hujan," kata Agung Sedayu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (3/11).
Biasanya EWS banjir terpasangan di Sungai Brantas atau sungai yang ukuran lebar dan besar yang di bawah wewenang Perum Jasa Tirta. "Sedangkan sungai yang meluap di Kota Batu itu sungai irigasi," ujarnya.
Sebenarnya banjir di Kota Batu berasal dari luapan Sungai Paron. Luapan Sungai Paron bisa sampai merendam ruas jalan dan rumah warga. Seperti yang terjadi pada tahun lalu, luapan air Sungai Paron berdampak ke Dusun Beru, Jalan Kastubi di Desa Bumiaji, Jalan Raya Sumbergondo, dan Jalan Raya Pandanrejo.
"Kami berharap warga lebih memperhatikan kebersihan dan pemanfaatan kawasan. Rata-rata banjir yang terjadi di Kota Batu itu karena luapan air akibat sumbatan material sampah atau material lain yang dibuang di sungai," jelasnya.
Pemkot Batu telah membersihkan selokan, sungai, drainase, dan susur sungai untuk mengantisipasi bencana banjir. Pemkot juga melakukan normalisasi drainase di beberapa jalan protokol.
"Kami susur sungai untuk untuk memetakan potensi sumbatan batang kayu di curah atau aliran sungai saat musim hujan," urainya.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Batu telah merevitalisasi Sungai Paron. Pemkot Batu mengalokasikan dana sekitar Rp 1,3 miliar untuk revitalisasi Sungai Paron.
"Kami lakukan pembukaan shortcut atau jalan pintas untuk air. Jadi air langsung dialirkan ke Sungai Brantas," kata Alfi Nurhidayat, Kepala Dinas PUPR Kota Batu.
Waspada Banjir Kabupaten Malang, 17 Kecamatan Rawan Bencana |
![]() |
---|
Penanganan Banjir di Kota Malang, Masih Perlu Edukasi ke Masyarakat |
![]() |
---|
Suara Sirine Kurang Kencang, Warga Belum Tahu Langkah Penyelamatan Saat Banjir di Kota Malang |
![]() |
---|
Bambang Irianto: Penanganan Banjir di Kota Malang Tak Cukup Hanya Normalisasi Sungai |
![]() |
---|
Penanganan Banjir di Kota Malang, Penerapan Master Plan Drainase Butuh Dana Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.