Berita Malang Hari Ini

Tingkatkan Kualitas Susu Segar Nasional, FFI Perkuat Kemitraan dengan Koperasi SAE Pujon Malang

Tingkatkan Kualitas Susu Segar Nasional, FFI Perkuat Kemitraan dengan Koperasi SAE Pujon Malang

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Cooling tank Milk Collection Center (MCC) di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. 

"Berbagai program yang telah kami laksanakan bersama FFI, mulai dengan pembekalan untuk peternak muda hingga proyek biogas, adalah upaya kami bersama untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada di bisnis peternakan sapi perah,” jelas Ni’am Shofi.

Program DDP dari FFI telah berjalan sejak 2013 dan menjangkau lebih dari puluhan ribu peternak sapi perah dan bermitra dengan 22 koperasi, kelompok peternak, serta mega farm di Pulau Jawa dan Sumatera.

Program ini mendorong peternak sapi perah lokal untuk menerapkan good dairy farming practice (GDFP) secara terus menerus dan konsisten untuk menghasilkan susu segar berkualitas sesuai standar.

Melalui perpanjangan kemitraan program DDP, FFI dan Koperasi Susu SAE Pujon sudah menjalankan beberapa program kerja sama dalam beberapa bentuk.

Salah satu program unggulan di bawah naungan DDP adalah Young Progressive Farmer Academy (YPFA), yang bertujuan mencetak generasi muda peternak sapi perah yang kompeten dan berdaya saing.

Program ini membekali para peserta dengan pengetahuan tentang manajemen peternakan, kesehatan hewan, dan praktik berkelanjutan. YPFA adalah jawaban FFI terhadap isu regenerasi peternak merupakan persoalan krusial karena saat ini distribusi usia peternak sapi perah tertinggi berada pada usia 50-55 tahun.

Untuk mengatasi masalah yang mengancam masa depan peternakan sapi perah lokal, serta untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar, FFI memprakarsai program YPFA pada tahun 2023.

Selain itu, ada juga proyek kerja sama yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan yang dijalankan oleh FFI dengan Koperasi Susu SAE Pujon berupa proyek biogas untuk menghasilkan sumber daya energi terbarukan.

Diprakarsai pada tahun 2024, proyek ini berkolaborasi dengan PT Jawa Power yang memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk diubah menjadi sumber energi.

Manfaatnya, pembangkit listrik tenaga biogas dapat membantu mengurangi emisi metana dan CO2 ke atmosfer. Keseluruhan instalasi biogas telah mengurangi jejak karbon sebesar 75.000 kg CO2 ekuivalen per tahun.

Selain bermanfaat bagi lingkungan, pembangkit ini juga telah membantu para petani mengurangi biaya pembelian gas untuk memasak. Kotoran sapi yang telah dikeringkan juga dapat digunakan sebagai pupuk.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved