Hobi Simpan Barang Kuno, Polisi Tulungagung Bisa dapat Cuan dari Luar Negeri dan Musisi Ahmad Dhani

Hobi Simpan Barang Kuno, Polisi Tulungagung Bisa dapat Cuan dari Luar Negeri dan Musisi Ahmad Dhani

Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
PENJUAL BARANG KUNO: Suwanto memeriksa salah satu koleksi kandang kebo (kerbau) miliknya yang ada di Desa Tawing, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (3/2/2025). Polisi berpangkat Brigadir Kepala ini menjual kandang kebo kuno ini hingga ke Amerika Serikat, Singapura, Timur Tengah dan berbagai wilayah di Indonesia. 

“Yang paling murah Rp 17 juta yang paling mahal sampai Rp 150 juta. Kami bantu merakit di lokasi pembeli,” katanya.

Selain kandang kebo, bekas lumbung padi juga menjadi barang yang paling banyak diminati.

Bangunan kayu mirip rumah kecil lengkap dengan beranda ini banyak difungsikan sebagai musala.

Suwanto memberi nama koleksi benda-benda kuno miliknya Galeri Antik 77.

Namanya kini sudah berkibar di antara penggemar barang-barang antik.

Setelah menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian, setiap hari Suwanto aktif mengiklankan koleksinya lewat Instagram, Facebook dan TikTok.

Salah satu peminat koleksi kandang kebo milik Suwanto datang dari Amerika Serikat, Singapura dan Timur Tengah.

“Itu sebelum pandemi Covid-19. Hasilnya cukup besar saat itu, bisa jadi modal untuk mendapatkan barang yang lebih banyak,” tuturnya.

Keberhasilan ekspor kandang kebo tidak lepas dari tugas Suwanto sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Gamping.

Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan marmer serta berbagai produk kerajinan batu yang terkemuka di Tulungagung.

Banyak pembeli dari luar negeri yang langsung datang ke Desa Gamping, hingga akhirnya ada yang meminati koleksi Suwanto.

Meski menggunakan jasa perantara untuk proses ekspor, namun penjualan ke luar negeri ini memberikan hasil yang lebih besar.

Sementara di Indonesia, koleksi Suwanto banyak diminati dari Batam, Bali, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Mojokerto dan lain-lain.

Sejumlah kafe atau rumah makan dengan tema Jawa kuno juga mengambil barang dari Suwanto.

“Peminatnya lintas etnis, tidak hanya orang Jawa saja, orang Tionghoa juga banyak yang jadi langganan. Termasuk para bule yang sangat menghargai kekunoan,” katanya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved