Isa Zega Vs Shandy Purnamasari

Kelakuan Isa Zega di Lapas Perempuan Malang, Bantah Ada Penolakan Salat Tarawih Berjamaah

Selebgram Isa Zega membantah bahwa dirinya ditolak warga binaan lain di Lapas Perempuan Kelas II A Malang saat salat tarawih berjamaah.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/LULUUL ISNAINIYAH
SANTAI KELUAR PERSIDANGAN - Isa Zega selesai menjalani sidang ketiga di PN Kepanjen, Selasa (11/3/2025). Ia membantah adanya penolakan warga binaan lapas untuk ikut salat tarawih berjamaah.  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Selebgram Isa Zega membantah bahwa dirinya ditolak warga binaan lain di Lapas Perempuan Kelas II A Malang saat salat tarawih berjamaah.

Hal ini diungkapkan Isa saat ditemui dalam sidang pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Selasa (11/3/2025).

Selama Ramadan 2025, Isa Zega harus menjalani ibadah puasa di Lapas Perempuan Kelas II A Malang.

Pasalnya saat ini ia tengah ditahan atas kasus pencemaran nama baik sembari menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen.

Ia, menanggapi pertanyaan para wartawan terkait penolakan untuk mengikuti salat tarawih berjamaah.

Menurutnya tidak ada penolakan, hanya saja ia memiliki pendapat berbeda dengan lapas.

"Ohh enggak, nggak ditolak. Itu salah. Lapas itu sangat memperhatikan mami, tapi mami tidak bisa kalau imamnya perempuan," kata Isa Zega.

Ia pun bercerita, menurut pengalamannya salat berjamaah di Mekkah dan Madinah, imamnya adalah laki-laki. Dan makmumnya bisa laki-laki dan perempuan.

"Terus ada pendapat-pendapat yang berbeda antara yang saya anut dan lapas anut. Tapi bukan ditolak," tegasnya.

Meskipun berbeda pendapat, Isa mengaku sempat mengikuti salat berjamaah selama satu minggu. Namun, saat ini ia memilih untuk salat secara sendiri.

"Tapi saya mengajukan bahwasanya maksudnya saf imam sama makmum itu sangat jauh berbeda. Sedangkan pendapat saya, makmum dan imam kalau perempuan itu harus sebaris hanya maju sedikit saja," urainya.

Tak hanya itu, Isa juga tidak mengecat rambut dengan warna hitam sesuai peraturan di lapas. Ia lebih memilih membiarkan rambutnya seperti sebelum masuk lapas.

"Saya langsung mengajukan bahwasanya saya itu sudah salat lima waktu, sudah memperbaiki diri sendiri jadi saya tidak mau rambut saya di cat warna hitam," tukasnya.(isn)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved