Dokter Priguna Anugerah Setubuhi Pasien
Fetish Langka Priguna Anugerah Idap Sindrom Somnophilia, Dokter PPDS Unpad Suka dengan Orang Pingsan
Fetish langka Priguna Anugerah idap Sindrom Somnophilia, fantasi menyimpang dokter PPDS Unpad rudapaksa pasien suka dengan orang pingsan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Fetish langka Priguna Anugerah Pratama diduga mengidap Sindrom Somnophilia.
Priguna Anugerah Pratama (31) merupakan dokter anastesi mahasiswa yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Oknum dokter tersebut melakukan perbuatan bejat merudapaksa satu anak pasien dan dua pasien saat korban dalam kondisi tidak sadar akibat pengaruh obat bius.
Saat kejadian rudapaksa, pelaku sedang menempuh pendidikan spesialis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Baca juga: Pengakuan Lisa Mariana Diminta Ridwan Kamil Gugurkan Kandungan Disogok Rp100 Juta, Pajang Bukti
Kejahatan seksual Priguna terbongkar setelah anak pasien berinisial FH (21) melaporkan kejadian ini disusul 2 korban lain (pasien) yang juga mengalami kejadian serupa.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Surawan tersangka Priguna memiliki kelainan senang atau suka terhadap orang yang tak sadarkan diri atau pingsan.
“Semacam apa ya, punya fantasi tersendiri dengan seksualnya gitu, senang kalau orang mungkin pingsan gitu ya.” kata Surawan di Polda Jabar, Jumat (11/4/2025) mengutip TribunJabar.id.
Adapun, fetish pada orang pingsan ini dalam medis disebut Somnophilia atau juga dikenal dengan sindrom Sleeping Beauty.
Baca juga: Cara Dokter PPDS Unpad Rudapaksa 2 Korban Lain Sama, Pakai Obat Bius, Alasan Uji Alergi ke Pasien
Somnophilia adalah orientasi seksual yang langka, dimana seseorang merasa bergairah secara seksual pada orang yang tidak sadar dan tidak mampu memberikan respons.
Sindrom tersebut juga termasuk dalam kelompok gangguan seksual yang disebut parafilia.
Seseorang yang mengidap Somnophilia ini disebut mencoba membuat orang lain tidak sadar.
Bisa dengan memberi obat-obatan, kemudian dimanfaatkan secara seksual.
Surawan mengatakan, pelaku sebenarnya sudah menyadari jika mempunyai sensasi yang berbeda ketika melihat orang yang tidak sadarkan diri.
Pelaku, kata Surawan, bahkan juga sempat berkonsultasi ke psikolog karena hal tersebut.
"Si pelaku memang sudah menyadari jika dia mempunyai sensasi berbeda, yakni suka dengan orang yang pingsan" kata Surawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.