Dugaan Pelecehan Dokter Malang

Modus Dokter AY di Persada Hospital Malang Lecehkan Pasien Wanita, Sudah Ada 4 Korban

Modus dokter AY di Persada Hospital Malang sebelum melecehkan pasien wanita adalah kirim spam chat, menggoda hingga mengajak nonton calon korbannya.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Tri Mulyono
KOLASE - SURYAMALANG.COM/KUKUH KURNIAWAN
ILUSTRASI - Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter di rumah sakit Persada Hospital Malang, Jatim, memasuki babak baru seiring korban, berinisial QAR (31) melapor ke Polresta Malang Kota, Jumat (18/4/2025). Terungkap modus dokter AY sebelum lecehkan para korban. 

Setelah mendapatkan pengobatan, korban lalu diizinkan pulang dari rumah sakit oleh dokter. 

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, QAR diminta dokter AY agar memberikan nomor telepon guna memonitoring perkembangan kesehatannya. 

"Korban memberikan kontaknya ke bagian meja perawat, katanya, kalau ada perkembangan (hasil pemeriksaan kesehatan) bisa dikontak langsung oleh rumah sakit," terang Satria. 

2. Dokter AY melakukan spam chat 

Pada hari yang sama dokter AY mengirimkan pesan berisi hasil pemeriksaan. 

Namun anehnya, yang seharusnya hasil pemeriksaan tersebut dikirim dari nomor telepon rumah sakit, justru dikirim dari nomor pribadi pelaku. 

"AY juga mengirimkan pesan beruntun (spam chat), dan pada saat itu korban tidak menanggapi," papar Satria. 

Ia menjelaskan, dugaan pelecehan seksual terjadi pada tanggal 26 September 2022. 

Bermula ketika kondisi kesehatan korban yang belum membaik dan di hari yang sama kembali ke rumah sakit. 

Akhirnya QAR pun menjalani rawat inap selama 3 hari, yaitu 27-28 September 2022. 

"Kejadian dugaan pelecehan itu terjadi 27 September, dia di ruang VIP sendirian dan dokternya datang pakai pakaian kasual karena mungkin sedang tidak bertugas," katanya. 

3. Korban diminta lepas baju 

Saat QAR menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut, AY diduga meminta korban agar melepaskan baju perawatannya. 

Permintaan AY yang dinilai tidak pantas itu membuat korban terkejut dan tidak mengerti harus berbuat apa. 

"Korban merasa terkejut dan tidak mengerti harus berbuat apa. Oknum dokter melakukan pemeriksaan dan anehnya stetoskop cukup lama diarahkan di bagian dada," ucapnya. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved