Dugaan Pelecehan Dokter Malang
Penyebab Hilangnya Profil Dokter AY dari Website Persada Hospital Malang, RS Bantah Hapus Jejak
Penyebab hilangnya profil dokter AY dari website Persada Hospital Malang, rumah sakit bantah menghilangkan jejak, tak segan pecat.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Penyebab hilangnya profil dokter AY dari website Persada Hospital Malang belum lama ini diklarifikasi oleh pihak Rumah Sakit (RS).
Rumah Sakit juga memastikan tidak segan memecat dokter AY apabila terbukti melakukan pelecehan terhadap pasiennya.
Menurut korban, AY melakukan pelecehan sejak mengirim chat pribadi intens, minta pasien buka bra berdalih melakukan pemeriksaan dengan stetoskop.
Setelah itu AY menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian payudara korban.
Baca juga: Polresta Malang Kota Usut Pelecehan Pasien Perempuan Oleh Dokter, Jumlah Korban Potensi Bertambah
Tidak lama kemudian, dokter AY mengeluarkan handphone-nya diduga hendak merekam pasien dan korban cepat-cepat menutup dadanya.
Setelah peristiwa ini diviralkan oleh korban, bahkan AY juga dilaporkan ke polisi, pihak Rumah Sakit Persada Hospital Malang buka suara.
Persada Hospital memberikan klarifikasi terkait hilangnya profil dokter berinisial AY dari laman resmi rumah sakit.
Menurut pihak rumah sakit, hilangnya nama AY dari website bukan upaya menghilangkan jejak, melainkan karena statusnya yang saat ini telah dinonaktifkan dari praktik.
Hal itu disampaikan oleh dr. Galih Endradita, Sp.FM, FISQua, dari Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital.
"Karena memang kalau di rumah sakit aturannya itu yang terpampang di website adalah mereka yang melakukan praktik, pastinya itu saja atau di rumah sakit" jelas dr. Galih, Jumat (18/4/2025).
"Jadi kalau seseorang tenaga medis itu tidak berpraktik, misal kewenangannya dicabut maka dia tidak boleh terpampang di websitenya rumah sakit," imbuhnya mengutip Kompas.com (grup suryamalang).
Baca juga: Pasien Perempuan Korban Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Kota Malang Serahkan Bukti ke Polisi
Dokter AY saat ini tidak diperbolehkan menerima pasien maupun menjalankan praktik di rumah sakit.
AY juga telah menjalani proses sidang kode etik dan disiplin internal rumah sakit.
Dalam sidang itu, dokter AY mengaku melakukan pemeriksaan terhadap pasien berinisial QAR sesuai dengan prosedur medis, meski penelusuran lebih lanjut masih dilakukan oleh rumah sakit.
"Namun, keterangan tersebut masih akan kami pastikan dan kami lakukan pendetailan lagi," ujarnya.
Dari penyelidikan internal, diketahui QAR sempat menjalani perawatan di Persada Hospital pada September 2022.
Namun, tidak ada laporan resmi yang disampaikan pihak pasien hingga kasus ini mencuat di media sosial.
"Kami baru tahunya di tahun ini dan itu pun diinformasikan dari media. Karena selama ini, kami tidak menerima laporan komplain atau keluhan apapun dari pasien tersebut," ujar Galih.
Baca juga: FAKTA TERBARU Dokter Cabul di Persada Hospital Malang: Modus dr AY, Korban Bertambah Jadi 4 Orang
Sylvia Kitty Simanungkalit, Supervisor Humas Persada Hospital, menegaskan pihak rumah sakit akan menindak tegas jika pelanggaran terbukti.
"Bilamana memang terbukti, maka manajemen Persada Hospital akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan secara tidak hormat" tegas Sylvia.
"Dan menyerahkan masalah ini menurut aturan hukum yang berlaku maupun disiplin tenaga kesehatan," imbuhnya.
Saat ini, pihak rumah sakit berencana menjalin komunikasi langsung dengan korban untuk mendalami kasus lebih lanjut sebelum mengambil sikap final.
Polisi Terima Laporan
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Yudi Risdianto menjelaskan, polisi akan menerima laporan dan memastikan status korban aman.
"Kami akan menerima laporan tersebut" ujar Yudi kepada suryamalang.com, Sabtu (19/4/2025).
Yudi menyebut, polisi telah mengetahui informasi kemungkinan adanya penambahan korban pelecehan seksual oleh dokter.
Polisi akan mendalami informasi tersebut untuk memastikan kebenarannya.
Yudi mengatakan, pihaknya juga butuh bantuan informasi dari penyintas, termasuk bukti-bukti pendukung.
"Menerima pelaporan korban pelecehan oknum dokter, kami melaksanakan pemeriksaan oleh Unit PPA" terang Yudi.
Langkah selanjutnya, Unit PPA akan melaksanakan pemanggilan terhadap saksi dan mendalami barang bukti.
"Kalau ada informasi korban lain, Polisi akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut" jelas Yudi.
"Kami akan mendalami, apabil memang betul, kami akan terima laporannya," tegas Yudi.
Baca juga: Modus Dokter AY di Persada Hospital Malang Lecehkan Pasien Wanita, Sudah Ada 4 Korban
Polresta Malang Kota melalui Unit PPA juga akan memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pelecehan seksual oleh oknum dokter tersebut.
Unit PPA juga akan memberikan pendampingan psikiater kepada korban.
Yudi mengatakan, korban memiliki trauma atas peristiwa yang mereka alami.
"Imbauan kami terhadap masyarakat yang merasa menjadi korban tentang tindak pidana pelecehan segera melapor ke polisi" kata Yudi
"Supaya tidak berlarut-larut permasalahan tersebut," ujarnya.
Seperti diketahui, pelecehan yang menimpa korban berinisial QAR (31) perempuan asal Bandung terjadi dua tahun lalu atau tepatnya di bulan September 2022.
Pada saat itu, QAR berangkat sendirian ke Malang untuk liburan, namun dalam perjalanannya korban sakit dan memeriksakan diri ke Persada Hospital.
Ada 3 Korban Lain
Satria MA Marwan, pengacara korban mengatakan, setidaknya ada tiga orang korban lain dengan terduga pelaku yang sama.
"Dan apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada empat korban dengan pelaku dokter yang sama" jelas Satria.
"Saya tidak menyebutkan siapa korban lainnya" imbuh Satria.
"Yang pasti, modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," jelasnya.
Menurut Satria, kliennya sudah menjalani pemeriksaan di Polresta Malang Kota.
Pemeriksaan itu selesai pada Jumat (18/4/2025), pukul 21.00. Kliennya menceritakan kronologi yang dialami.
Dalam pemeriksaan itu, pihaknya juga menunjukan sejumlah bukti berupa dokumen dan pesan pendek si dokter.
"Seperti dokumen yang menunjukan bahwa klien kami betul menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit" papar Satria.
"Kami juga menyerahkan cuplikan layar percakapan pesan pendek dari dokter," lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Dokter di RS Malang, Kejadian 2 Tahun Lalu Dilaporkan Hari Ini
Pemeriksaan itu dikatakan Satria berjalan lancar dan menilai, polisi bergerak cepat dan kooperatif dengan kliennya.
Meskipun kasus pelecehan seksual itu sudah berlangsung lama, namun upaya untuk mendapatkan keadilan bisa dilakukan.
"Pemeriksaan lancar, itu ada satu saksi yang juga diperiksa. Kami juga sudah menjelaskan kronologi sejelas mungkin. Kejadian 27 September 2022" jelas Satria.
"Prosesnya lancar, bukti-bukti sudah kami serahkan. Ini kurang hanya tinggal pemeriksaan visum. Ini masih menunggu jadwal dokter," terangnya.
Satria mengatakan, kliennya baru bersuara ketika sejumlah kasus pelecehan oleh dokter mencuat ke publik.
Sebelum itu, kliennya tidak berani buka suara karena khawatir dengan dirinya sendiri.
(Reporter suryamalang.com/Benni Indo)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
profil dokter AY dari website Persada Hospital Mal
dokter AY Persada Hospital Malang
Persada Hospital Malang
dokter AY
dokter cabul di Malang
korban pelecehan oleh dokter
pelecehan dokter di Malang
pelecehan
Malang
suryamalang
Status Hukum Dokter AY Akan Ditentukan di Gelar Perkara, Hasil Pemeriksaan akan Dikonfrontir |
![]() |
---|
Dokter AY Tak Kunjung Datang ke Polresta Malang Kota, Harusnya Jalani Pemeriksaan Lanjutan |
![]() |
---|
UPDATE Korban Pelecehan Oleh Dokter AY Diperiksa di Polresta Malang Kota hingga 3 Jam, QAR Bareng Y |
![]() |
---|
Dokter AY Bisa Segera jadi Tersangka, Kasus Dugaan Pelecehan Sudah Naik ke Penyidikan Siap Gelar |
![]() |
---|
Perbuatan Janggal Dokter AY Malang Periksa Wanita Bukan Pasiennya Tanpa Perawat, Korban Dilaporkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.