Dugaan Pelecehan Dokter Malang

Mulai Adu Argumen di Kasus Pelecehan Oleh Dokter AY di Rumah Sakit Malang, Korban Ungkap Fakta Baru

Dokter AY bukanlah dokter yang bertanggung jawab menangani korban QAR. Karena korban itu telah ditangani oleh dokter spesialis.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/KUKUH KURNIAWAN
BANTAH DOKTER AY - Kuasa hukum korban QAR, Satria Marwan S.H., M.H saat memberikan keterangan, Jumat (2/5/2025). Diketahui, pihaknya membantah pernyataan dokter AY yang menyatakan ada orang lain saat kejadian dugaan pelecehan itu terjadi. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Adu argumen mulai muncul dalam perkembangan kasus dugaan pelecehan oleh dokter AY di Persada Hospital Malang.

Pihak korban QAR pun langsung mengungkap fakta kuncian untiuik menjawab pernyataa dokter AY terkait peristiwa pada tanggal 27 September 2022.

Melalui kuasa hukumnya, pihak QAR dengan lugas mempertanyakan kepentingan dokter AY masuk ruangan dan memeriksa pasien di mana kala itu QAR sudah memiliki dokter spesialis sebagai penanggungjawab kondisinya.

Kuasa hukum korban QAR, Satria Marwan S.H., M.H membantah pernyataan dokter AY terkait adanya saksi orang lain saat kejadian dugaan pelecehan itu terjadi.

Sebelumya, terduga pelaku pelecehan dokter AY lewat kuasa hukumnya Alwi Alu, S.H mengungkapkan saat memeriksa korban QAR di kamar inap Persada Hospital, kliennya didampingi oleh satu orang perawat dan ada satu orang laki-laki sudah berada di dalam ruang kamar tersebut.

Menanggapi hal itu, Satria Marwan mengatakan bahwa satu orang laki-laki yang berada di dalam kamar, merupakan teman dari korban yang datang menjenguk.

"Saat dokter (dokter AY) masuk ke kamar, memang di dalam sudah ada teman korban yang datang menjenguk. Setelah itu, teman korban ini pulang dan tidak bisa berlama-lama karena ada suatu urusan," ujar Satria, Jumat (2/5/2025).

Selain itu dari keterangan teman korban tersebut, ternyata dokter AY tidak didampingi oleh satu pun perawat.

"Tidak ada perawat yang mendampingi. Jadi di dalam kamar, hanya ada dua orang yaitu korban dan pelaku. Dan apabila memang ada perawatnya, silahkan panggil saja untuk diperiksa," terangnya.

Dirinya juga menegaskan, bahwa AY bukanlah dokter yang bertanggung jawab menangani korban QAR. Karena kliennya itu telah ditangani oleh dokter spesialis.

"AY bukanlah dokter yang bertanggung jawab menangani, karena korban sudah menunjuk dokter spesialis. Kalau bukan yang bertanggung jawab, lalu kenapa AY ini tetap masuk ke kamar dan memeriksa QAR," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial tentang dokter Persada Hospital Malang berinisial AY yang diduga melakukan pelecehan kepada pasien.

Informasi terkait kejadian itu diposting langsung oleh terduga korban yang merupakan seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR (31).

Peristiwa dugaan pelecehan itu terjadi saat QAR menjalani rawat inap di kamar VIP Persada Hospital pada tanggal 27 September 2022, di mana QAR disuruh melepas baju oleh AY dengan dalih diperiksa memakai stetoskop.

Ternyata dugaan pelecehan tidak dialami korban QAR semata, melainkan juga ada korban lainnya yaitu seorang perempuan asal Kota Malang berinisial A (30).

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved