Sekolah Rakyat Malang

Mimpi Laili Calon Siswi Sekolah Rakyat di Polehan Malang Jadi Pramugari, 3 Pelajar Pilih Mundur

Mimpi Laili calon siswi Sekolah Rakyat di Polehan Malang jadi Pramugari sempat tidak mau kini semangat lagi, tiga pelajar pilih mundur.

KOMPAS.com/Nugraha Perdana
SEKOLAH RAKYAT MALANG - Calon siswi Sekolah Rakyat di Kota Malang, Jawa Timur, Rahmatil Laili Rahmadani (KANAN) ketika ditemui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, Anto Mukti Putranto pada Jumat (20/6/2025). Gedung Politeknik Kota Malang (Poltekom-KIRI) di Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang menjadi salah satu lokasi Sekolah Rakyat. 

"Modulnya sama dengan sekolah yang lain, makanya kalau di sini sekolah rakyat ini itu dibikin asrama, ada labnya juga, kemudian masing-masing sekolah dilengkapi semua CCTV," katanya.

3 Pelajar Pilih Mundur

Berbeda dengan Laili, tiga calon pelajar Sekolah Rakyat di Kota Malang memilih mengundurkan diri. 

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menjelaskan, pengunduran diri tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

"Karena ada yang faktor anaknya, faktor orang tuanya masih kasihan ke anaknya juga," kata Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito pada Minggu (22/6/2025).

Baca juga: Kota Malang Siap Jalankan Sekolah Rakyat, 100 Siswa SMP Sudah Terdata

Donny menambahkan, pihaknya sudah berupaya membujuk orang tua calon pelajar tersebut, namun keputusan akhir tetap berada di tangan mereka.

Ketiga calon siswa yang mengundurkan diri berasal dari jenjang SMP, dengan satu siswa dari Kecamatan Blimbing dan dua siswa dari Kecamatan Sukun.

"SMP semua. Kecamatan Blimbing 1, Sukun 2," ungkapnya.

Meski begitu, Dinsos-P3AP2KB memastikan telah ada pengganti untuk mengisi bangku kosong, yakni siswa dari Kecamatan Kedungkandang. 

Siswa pengganti dimasukkan untuk memastikan terpenuhinya kuota 100 pelajar SMP Sekolah Rakyat yang terbagi dalam empat rombongan belajar (rombel). 

Program Sekolah Rakyat ini menargetkan calon siswa dari desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Donny menjelaskan, proses penjaringan siswa dilakukan secara aktif oleh Dinsos-P3AP2KB. 

"Kita nyari, yang boleh daftar di desil 1 dan 2. Jadi, kita datangi satu per satu, kita jelaskan, lalu kita kumpulkan di kecamatan untuk disosialisasikan," paparnya.

Baca juga: Kemensos dan Kemen PU Tinjau Sekolah Rakyat Banyuwangi, Siap Dimulai Juli 2025

Untuk jenjang SMA, siswa asal Kecamatan Kedungkandang berlokasi di Jalan Kawi, Kantor BPSDM Jawa Timur, dengan kuota 75 siswa. 

Sementara itu, jenjang SMP berlokasi di Gedung Politeknik Kota Malang (Poltekom) di Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, dengan kuota 100 siswa.

"Program Sekolah Rakyat dari pemerintah pusat ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu," tambah Donny.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved