Perwira TNI AL Dikeroyok

Kondisi Letda Abu Yamin Usai Operasi Wajah dan Patah Tulang, Dikeroyok 15 Preman Terminal Arjosari

Kini terungkap kondisi Letda Abu Yamin usai menjalani operasi wajah hingga operasi patah tulang akibat luka parah dikeroyok preman Terminal Arjosari. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
KODISI LETDA ABU YAMIN - kondisi Letda Abu Yamin (KIRI) saat dikeroyok preman Terminal Arjosari (KANAN). Kini mulai membaik usai menjalankan operasi wajah dan patah tulang. 

'Kepala terminal mou saja sama pomal buat keamanan terminal arjosari, serta bersih dari jupang liar, makelar, calo dll. Cukup perbanyak papan informasi dan petugas informasi penumpang' imbuh Dika Kenzie Naufal

Diketahui, Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) bersama Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dan telah mendatangi lokasi kejadian pengeroyokan di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.

Dari hasil penyelidikan, korban diduga dikeroyok oleh preman dan juru panggil penumpang (jupang).

Tiga orang pelaku berinisial MA, DS, dan MNH telah ditangkap, sedangkan pelaku lainnya masih diburu petugas.

Kronologi Dikeroyok 15 Preman

TERDUGA PENGGEROYOK : Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL inisial A di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi.
TERDUGA PENGGEROYOK : Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL inisial A di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi. (Tangkapan Layar)

Menantu korban, Muhammad Fadholi (33) mengatakan, bahwa kondisi Letda Abu Yamin mulai membaik dan sudah bisa menceritakan kronologi atau awal mula pengeroyokan tersebut.

"Kalau pulang, bapak saya itu (Letda Abu Yamin) biasanya turun di Taman Ken Dedes, tetapi sekarang kan harus turun di dalam terminal."

"Pada saat turun di dalam terminal itu, kebetulan ada temannya yang pedagang asongan mengajak ngopi," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (30/6/2025).

Di saat mengopi itulah, Letda Abu Yamin melihat ada cekcok antara kondektur bus dan juru panggil penumpang (jupang).

Kemudian, ia bermaksud melerai kejadian tersebut.

"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus, lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan."

"Akhirnya pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," terangnya.

Fadholi mengungkapkan, bahwa pelaku yang terlibat pengeroyokan itu berjumlah 15 orang dan langsung berkerumun memukuli korban.

"Kurang lebih ada 15 orang yang mengeroyok bapak saya."

"Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar."

"Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," ungkapnya.

Saat ditanya terkait berapa pelaku yang sudah ditangkap, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

"Setahu saya, ada tiga pelaku menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota. Kalau yang lainnya belum, masih dalam pengejaran," tandasnya.

 

(Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved