Trans Jatim Malang Raya

Perombakan Total Rute Angkot di Kota Malang, Trans Jatim Malang Bukan Mematikan Tapi Menghidupkan

Perombakan total rute angkot di Kota Malang, Trans Jatim Malang Raya bukan mematikan tapi menghidupkan, ini penjelasan Dinas Perhubungan (Dishub).

Instagram @officialtransjatim/SURYAMALANG.COM/Purwanto
TRANS JATIM MALANG - Angkot di Kota Malang (KANAN) melintasi koridor Kayutangan yang merupakan salah satu pusat tujuan wisata. Tampak bus Trans Jatim yang sudah beroperasi di Surabaya Raya (KIRI). Hadirnya Trans Jatim Malang Raya sempat membuat sejumlah pihak khawatir akan mematikan angkutan kota (angkot), Dishub Kota Malang akan rombak rute besar-besaran. 

Para sopir angkot pun menyambut positif rencana untuk menjadi bagian dari ekosistem transportasi yang lebih besar ini. 

"Kami sudah memiliki kajiannya. Jadi, rerouting ini memiliki fungsi ganda, yaitu memperluas cakupan layanan reguler sekaligus menjadi jalur pengumpan untuk Trans Jatim," terang Widjaja.

Selain penyesuaian rute, para sopir juga menyuarakan aspirasi lain.

Sopir angkot memohon agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dapat meneruskan permintaan keringanan pajak kendaraan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. 

Baca juga: Mega Perwira Donowati Ngebet, Tapi Terminal Arjosari Belum Jadi Pilihan Tujuan Trans Jatim Malang

"Para sopir menyampaikan bahwa pendapatan harian mereka sering kali tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup, apalagi untuk membayar pajak kendaraan" papar Widjaja.

"Oleh karena itu, mereka sangat berharap ada kebijakan keringanan dari Pemprov Jatim," tutupnya.

Kekhawatiran Angkutan Umum Kota Batu

Sebelumnya, sopir angkutan umum khawatir hadirnya Trans Jatim Malang Raya membuat mereka mati perlahan apalagi angkot di Kota Batu saat ini semakin sepi penumpang.  

Keresahan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (Organda) Kota Batu, Nur Mochammad.

“Kami berharap pemerintah dalam setiap kebijakan supaya memperhatikan keterlibatan masyarakat" ujar Nur kepada Suryamalang.com, Senin (7/7/2025).

"Maka harus betul-betul dikaji formulasinya supaya program Trans Jatim tidak merugikan lapisan masyarakat lainnya," imbuhnya. 

Baca juga: PEREMPUAN di Malang Tak Sabar Menanti Bus Trans Jatim Malang Raya Beroperasi, Tak Nyaman Naik Angkot

Seperti diketahui moda transportasi angkutan dalam kota saat ini sedang lesu. 

"Saya khawatir ketika Trans Jatim koridor Malang Raya ini beroperasi seolah angkutan umum ini seperti di suntik mati,” kata Nur Mochammad.

Nur mengatakan, baiknya pemerintah Provinsi Jatim harus turun langsung melihat kondisi di Terminal Kota Batu yang aktivitasnya memprihatinkan, karena banyak angkot yang parkir karena sepi penumpang.

Bahkan untuk memberdayakan para sopir angkut agar dapat menyambung hidup, Pemkot Batu melibatkan para sopir angkot untuk menjalankan program Angkutan Pelajar Gratis (Apel Gratis) setiap harinya.

“Supaya setiap rumusan kebijakan ini bottom up. Ketika program itu terlaksana memang membawa kesejahteraan terhadap masyarakatnya" jelasnya. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved