'Saya Tidak Tahu Direkam' Sofian Effendi Ngaku Dijebak Obrolan Ijazah Jokowi Palsu Bukan untuk Umum

'Saya tidak tahu direkam' Sofian Effendi ngaku dijebak obrolan ijazah Jokowi palsu internal bukan untuk umum, dikira obrolan biasa antar alumni.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Youtube Balige Academy
KISRUH IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi-KIRI) ketika menemui awak media. Mantan rekror UGM, Sofian Effendi (KANAN) dalam video yang beredar menyebut ijazah Jokowi memang palsu. Sofian Effendi memberi klarifikasi mendalam atas pernyataannya dan mengaku tidak tahu ucapannya direkam sampai disebarluaskan. 

SURYAMALANG.COM, - Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Sofian Effendi memberikan klarifikasi mengapa pihaknya tiba-tiba batal menyebut ijazah Presiden Ke-7 RI, Jokowi palsu.

Sikap tersebut membuat publik heran, sebab sebelumnya dalam video rekaman live streaming yang diunggah YouTube Langkah Update, Rabu (16/7/2025), Sofian Effendi menegaskan ijazah Jokowi sebetulnya palsu. 

Belakangan, Sofian Effendi mengaku tidak tahu kalau pernyatannya tersebut direkam bahkan memastikan obrolan itu internal bukan untuk disebar kepada publik. 

Tak pelak video itu membuat Sofian terpojok dan semua ucapannya dimaknai publik sebagai bentuk dukungan atas dugaan ijazah palsu Jokowi. 

Baca juga: Kenapa Sofian Effendi Batal Sebut Ijazah Jokowi Palsu? Pakar Hukum Curiga 2 Kemungkinan Ini Terjadi

Sofian menjelaskan bagaimana kronologi obrolan dalam video tersebut bisa terjadi. 

Awalnya, Sofian dihubungi oleh sejumlah alumni UGM, termasuk Rismon Sianipar, untuk mengikuti sebuah telekonferensi secara daring.

Sofian mengira pertemuan itu hanya diskusi terbatas di kalangan internal alumni, membahas soal kebebasan akademik di kampus.

“Saya tidak tahu kalau itu direkam, apalagi dipublikasikan. Mereka cuma bilang mau ngobrol dengan alumni dari Aceh, Kalimantan, dan lainnya,” terang Sofian dalam penjelasan kepada wartawan melansir WartaKotalive.com, Jumat, (18/7/2025).

Sofian juga mengaku heran karena video itu justru diunggah ke YouTube dengan judul mencolok, seolah-olah dirinya membongkar fakta soal ijazah Presiden Joko Widodo.

“Saya kira itu pembicaraan orang dalam, bukan untuk disebarluaskan” terang Sofian. 

Baca juga: Siap-siap Roy Suryo Cs Digugat Rp1,5 M Tuduh Paiman Raharjo Otak Ijazah Palsu Jokowi, Kapolri Kena

Sofian menjelaskan, sama sekali tidak tahu pembicaraannya akan dipakai sebagai narasi untuk membenarkan dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.

Dalam pikirannya, topik itu tidak pernah secara eksplisit dibahas. 

Sofian pun merasa terjebak oleh framing yang tidak ia pahami sebelumnya.

“Saya tidak sadar itu akan dipublikasikan,” katanya.

Akibat dari kesalahpahaman ini, Sofian merasa perlu untuk meluruskan keadaan dan menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.

Baca juga: 5 KLARIFIKASI UGM Bantah Ucapan Sofian Effendi Ijazah Jokowi Asli, Rismon Lapor Polisi Berita Bohong

Sofian menegaskan, tidak pernah menyatakan ijazah Presiden Jokowi palsu, apalagi mengomentari keabsahan dokumen akademik secara terbuka. 

Menurut Sofian, UGM sudah mengeluarkan pernyataan resmi melalui Rektor saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, yang menyatakan ijazah tersebut asli dan terdokumentasi.

Sebagai akademisi, Sofian menghargai pernyataan resmi lembaga dan tidak punya kepentingan pribadi untuk membantah atau memperdebatkan hal itu.

“Saya percaya pada data resmi universitas. Tidak ada alasan untuk menyangsikan hal itu lagi” urainya. 

Tidak Mau Dibentur-benturkan

Dalam video tersebut, beberapa kalimatSofian Effendi dianggap menyentil pimpinan UGM saat ini.

Namun Sofian menampik tudingan tersebut dan menyatakan tidak ingin dibenturkan dengan siapa-pun, termasuk Prof. Ova Emilia.

Baca juga: Biodata Sofian Effendi Mantan Rektor UGM Tarik Ucapan Soal Ijazah Palsu Jokowi, Kepala BKN 1999

Menurut Sofian, hubungannya dengan civitas academica UGM baik-baik saja, dan Ia sangat menghormati siapapun yang memimpin kampus kebanggaannya tersebut.

“Saya ini anggota keluarga besar UGM. Tidak baik kalau saya dibenturkan dengan Prof. Ova.” urai Sofian Effendi.

Sebagai mantan rektor, Sofian Effendi merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga marwah universitas, bukan justru memperkeruh suasana.

Tidak Mau Terjerat Hukum

Poin paling emosional dalam klarifikasi Sofian adalah alasan pribadinya yang tidak ingin diperpanjang ke jalur hukum.

Setelah video itu beredar, Sofian menerima informasi ada kelompok masyarakat yang ingin melaporkannya ke polisi, bahkan ke Bareskrim Polri.

Kabar itu diketahui dari mantan mahasiswanya yang mengirimkan tautan berita dari media online.

Tekanan itu membuat Sofian Effendi dan keluarga merasa terganggu.

“Saya tidak mau harus berurusan dengan polisi soal ini. Apalagi saya sudah berusia 80 tahun. Keluarga saya juga terganggu” tegasnya.

Sofian Effendi berharap niat pelaporan tersebut tidak dilanjutkan dan publik bisa memahami tidak ada unsur kesengajaan.

Surati Rismon Sianipar 

Sofian akan mengirimkan surat keberatan secara resmi kepada pihak yang menyebarkan video tersebut, termasuk kepada Rismon Sianipar dan rekan-rekan alumni yang terlibat.

Pihaknya meminta agar video ditarik dari publikasi karena berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat dan kampus.

Menurut Sofian, menjaga ketenangan publik jauh lebih penting ketimbang memelihara kegaduhan dari informasi yang tidak utuh dan menyesatkan.

“Saya berharap video itu ditarik saja” tegasnya. 

Baca juga: Sosok Profesor Sofian Effendi Mantan Rektor UGM Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Pakai Ijazah Hari Mulyono

Sebagai bentuk tanggung jawab dan klarifikasi resmi, Sofian Effendi juga mengeluarkan surat pernyataan sikap yang ditandatangani dengan tinta biru.

Dalam surat itu, Sofian membenarkan pernyataan Rektor UGM tertanggal 11 Oktober 2022 tentang ijazah Jokowi sudah tepat dan sesuai dengan dokumen resmi.

Isi surat itu menegaskan, Sofian tidak membantah keabsahan ijazah, dan tidak ada tekanan dalam penyusunan surat pernyataan tersebut.

“Saya menyatakan, pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas” pungkasnya. 

Dengan surat ini, Sofian berharap tidak ada lagi spekulasi membela salah satu pihak dalam isu politik yang berkembang.

Rismon Sebut Sofian Tahu Video-nya Live

Ahli digital forensik sekaligus penuding ijazah palsu Jokowi, Rismon Sianipar menanggapi penarikan pernyataan dari Sofian Effendi.

“Saya dan kami memahami tekanan psikologis akibat ancaman dari Jokowi Lovers yang akan melaporkan Bapak Prof. Dr. Sofian Effendi" kata Rismon kepada KompasTV, Jumat (18/7/2025). 

"Jadi kami memahami tetapi kami juga tetap mengapresiasi keberanian dari Prof. Dr. Sofian Effendi,” imbuhnya. 

Rismon berharap, Sofian Effendi tetap menegakkan integritas sesuai dengan apa yang ada dalam himna UGM. 

Lebih lanjut Rismon juga memastikan video yang diunggah Youtube Langkah Update, sudah sesuai persetujuan Sofian Effendi.

“Terkait dengan siaran live, memang kami sudah menyiapkan sebelumnya dan Prof. Dr. Sofian Effendi telah siap untuk direkam dan siarkan secara live dan ada banyak saksi terutama mereka-mereka yang alumni UGM,” kata Rismon. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved