Surabaya

Pantauan Harga Beras di Pasar Pucang Anom Surabaya Melambung Tinggi dalam Sebulan Terakhir Ini

Pantauan Harga Beras di Pasar Pucang Anom Surabaya Melambung Tinggi dalam Sebulan Terakhir Ini

SURYAMALANG.COM/Bobby Koloway
PANTAUAN HARGA BERAS - Pedagang beras di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Rabu (13/8/2025). Harga beras di sejumlah pasar di Surabaya melonjak dalam sebulan terakhir. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Harga beras di sejumlah pasar di Surabaya melonjak dalam sebulan terakhir. Hal ini turut berdampak pada omzet penjualan para pedagang.

Mengutip data harga beras di sejumlah pasar di Surabaya, rataan harga beras medium telah mencapai Rp 13.900 per kilogram. Kemudian untuk beras premium mencapai Rp 15.700 per kilogram.

Di Pasar Pucang Anom, Surabaya, misalnya, pedagang menjual sekarung beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 65 ribu per karung seberat 5 kilogram.

"Biasanya, kami menjual di harga Rp 60 ribu," kata salah satu pedagang beras, Lukman, kepada SURYAMALANG.COM.

Untuk beras premium, Lukman menjual di harga Rp 82.500 per karung (5 kilogram). Sebelumnya, harga beras premium dia jual seharga Rp 80 ribu.

"Naiknya sudah sebulan terkahir," kata Lukman.

Baca juga: Beras Oplosan Bikin Penjualan Beras Premium di Pare Kabupaten Kediri Turun 40 Persen

Harga beras eceran pun tak kalah tinggi. Muhammad Anas yang juga berjualan di Pasar Atom terpaksa mengurangi laba demi menjaga antusias pembeli imbas kenaikan harga dari produsen.

Biasanya, harga beras medium ada di kisaran Rp 12.000 per kilogram.

Namun, kini ia harus menjual di harga Rp 13.500 sampai 14.000 per kilogram.

"Sudah sebulan terkahir naik. Naiknya bertahap, sekitar Rp 500 tiap pekannya," kata Anas dikonfirmasi terpisah.

Untuk beras premium, dia terpaksa menjual di harga Rp 15.000 sampai 16.000.

Menurutnya, harga tersebut menjadi harga tertinggi yang pernah ia jual.

"Imbasnya ke pembeli juga. Beberapa pembeli menurunkan daya beli dari yang biasanya 2 kilogram menjadi 1 kilogram saja," katanya.

Dirinya tak mengetahui penyebab pasti kenaikan harga tersebut. Namun dirinya menduga hal ini berkaitan dengan hasil panen dari petani, produsen, rantai pasok di distributor, dan kebijakan pemerintah.

"Tahun sebelumnya juga naik, tapi nggak setinggi sekarang."

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved