Namun, klaim polisi soal lokasi tawuran di Perumahan Paramount dibantah oleh salah satu satpam di kawasan tersebut.
"Tidak ada tawuran di sini. Rekan saya yang bertugas malam juga memastikan tidak ada kejadian seperti itu. Kalau ada tawuran, kami pasti tahu dan melapor ke atasan," ujar satpam yang enggan disebutkan namanya.
Pihak sekolah juga membantah dugaan korban merupakan anggota gangster.
Staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus B, menyatakan korban dikenal sebagai siswa berprestasi.
"Kalau korban tergabung dalam gangster, kami tidak tahu. Tapi dari rekam jejaknya, dia itu anak yang baik dan berprestasi. Jadi, kesimpulan kami, kecil kemungkinan dia terlibat gangster," terang Nanang.
Keterangan Rumah Sakit
Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan korban GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024) dan korban meninggal dunia saat dirawat.
"Pasien mengalami luka di pinggulnya," tutur Aditya saat dihubungi TribunJateng.com, Senin (25/11/2024).
Aditya mengatakan, GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas dan langsung dibawa ke bagian bedah.
"Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak," imbuh Aditya.
Aditya mengatakan, korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis dan langsung dibawa ke Forensik.
"Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran," tandas Aditya.
Kasus pelajar SMK ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.
Pengunggah dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan kejadian terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB.
Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger, namun, hingga berita ini ditulis belum ada respons.