Trenggalek

Dindik Jatim Monev SMA Double Track, Siapkan Lulusan SMA Untuk Bekerja dan Berwirausaha

Program Double Track yang telah berjalan sejak tahun 2018 menyasar murid untuk dibekali keterampilan praktis, kewirausahaan, serta life skill abad 21.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dinas Pendidikan Jatim
DOUBLE TRACK - Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai saat lakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Double Track di salah satu SMA di Jatim, Jumat (12/9/2025) 

Lebih lanjut pria kelahiran Makassar itu menjelaskan pada program Double Track ada tiga nilai startegis menjadi kunci utama keberhasilan program.

Yakni penguatan kewirausahaan mulai dari melatih murid mengelola dan memasarkan produk.

Selanjutnya pembekalan Life Skill Abad 21 yang meliputi bekal keterampilan komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan problem solving.

Serta penguatan Karakter dan Kemandirian di mana program ini juga membentuk murid percaya diri, inovatif, dan tangguh menghadapi tantangan hidup.

“Kemarin saya berkesempatan mencoba semua rasa, menilai bentuk dan kualitas hasil produk murid kita ternyata tidak kalah dengan produk profesional. Kualitas terjamin dan cita rasa yang terbaik,” bebernya.

Selain produk tata boga, Aries juga menilai produk-produk dari keterampilan lain yang menarik dan cukup terampil seperti tata kecantikan.

Kebanyakan para murid yang menggeluti bidang ini telah membuka jasa rias untuk wisuda, karnaval dan kegiatan-kegiatan lain yang ada disekitar wilayah sekolah. 

Aries juga dibuat takjub dengan alumni SMAN 1 Tugu Trenggalek, Andika Candra yang sukses berwirausaha dengan membuka bengkel motor pribadi.

Kesuksesan Andika dikatakan Aries juga berkat program Double Track yang dijalankan sekolah dan bekal keterampilan yang dimilikinya.

Melalui usaha bengkel motor pribadi ini, bahkan Andika meraih pendapatan Rp 1,8 juta perbulan. 

Sementara itu Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik menyebut dari hasil monev kemarin didapatkan data peningkatan transaksi usaha murid melalui unit DT Mart.

Misalnya SMAN 1 Karangan mencatat transaksi tertinggi sebesar Rp 52,196 juta dari kegiatan sekolah dan Rp 27,385 juta dari Festival Ramadan. SMAN 1 Panggul membukukan Rp 48 juta dari kegiatan sekolah dan Rp 12,846 juta dari Festival Ramadan.

Sementara SMAN 1 Tugu mencatat Rp 27,248 juta, SMAN 1 Munjungan Rp 25,5 juta, dan SMAN 2 Karangan Rp 14,425 juta.

“Secara keseluruhan, 12 sekolah peserta Monev melibatkan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan jumlah antara 3 hingga 10 mitra per sekolah,” terang Suhartatik.

Sedangkan terkait pengembangan SMA Double Track ke depan program ini mencakup digitalisasi pembelajaran dan pemasaran produk, diversifikasi keterampilan sesuai perkembangan zaman termasuk teknologi informasi, animasi, dan wirausaha digital, serta penguatan kerja sama dengan DUDI melalui teaching factory dan program magang.(myu)

 


Double Track : Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai saat lakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Double Track di salah satu SMA di Jatim, Jumat (12/9/2025) kemarin.(SURYAMALANG.COM/Dindik Jatim)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved