Pelaku Thrifting Bersuara
Minta Menkeu Purbaya Lebih Selektif, Bukan Melarang Total Import Pakaian Bekas
Hari mengaku setuju jika yang dilarang adalah barang dengan kualitas buruk yang masuk kategori “sampah tekstil”.
Namun biaya produksi yang tinggi membuatnya kesulitan bersaing di pasar.
Thrifting, menurutnya, menjadi jalan tengah antara passion di dunia fashion dan peluang bisnis yang realistis.
“Kalau bikin brand sendiri itu berat, modal besar, dan belum tentu laku. Tapi kalau thrifting, kita jual barang yang sudah punya nama dan sejarah,” ujarnya.
Kini, Yonkru Mamen telah menjadi salah satu akun thrifting yang cukup dikenal di Surabaya.
Meski dijalankan secara mandiri dari rumah, Hari bertekad menjaga kualitas barang dan kepercayaan pelanggan.
Ia pun menilai, pemerintah seharusnya mendukung pelaku usaha mikro seperti dirinya, bukan justru mematikan kreativitas dengan kebijakan yang terlalu keras.
“Aku bukan menolak aturan pemerintah. Tapi kalau bisa, kebijakannya jangan pukul rata. Pilah saja mana yang sampah, mana yang punya nilai. Karena banyak juga pelaku thrifting yang niatnya positif, bukan sekadar cari untung,” pungkasnya.
| Inilah 18 Desa di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,3 M |
|
|---|
| Bahas Ijazah Jokowi Senggol Lucinta Luna, Pengacara Roy Suryo Kena Semprot: Gua Anak STM Bro! |
|
|---|
| Daftar 16 Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Banjir |
|
|---|
| Sikap Purbaya Mengendur Soal Whoosh: Tolak Bayar Utang Tapi Ikut Kata Presiden, Tercium Rocky Gerung |
|
|---|
| Energi Positif Extra Joss Ultimate Beraksi di CFD Malang, Warnai Minggu 4 dengan Aksi Komunitas Muda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/KAOS-BAND-THRIFTING.jpg)