Perangkat EWS di Jalan Bukit Barisan Tak Berbunyi Meski Banjir, Ini Kata Warga dan BPBD Kota Malang

Ringkasan Berita:

• Kondisi perangkat Early Warning System (EWS) yang error dikeluhkan warga di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang
• Perangkat EWS yang terpasang tepat di pinggir sungai untuk deteksi dini banjir, terkadang justru tidak mengeluarkan suara sirine meski kondisi debit sungai sudah naik dan banjir

SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang mengeluhkan perangkat Early Warning System (EWS) mengalami kendala atau error.

Perangkat EWS yang terpasang tepat di pinggir sungai untuk deteksi dini banjir, terkadang justru tidak mengeluarkan suara sirine meski kondisi debit sungai sudah naik dan banjir. 

Seorang warga sekitar, Eta (48) mengatakan, wilayah Jalan Bukit Barisan sering mengalami banjir ketika hujan deras.

"Banjirnya itu terjadi tepat di jembatan yang melintasi sungai kecil yang ada EWS nya itu."

"Kalau sudah banjir, warga yang naik sepeda motor lebih memilih putar balik karena genangan airnya cukup tinggi hingga selutut orang dewasa," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (17/11/2025).

Meski di pinggir sungai sudah terpasang EWS, namun perangkat itu mengalami error sejak tiga bulan yang lalu.

Sehingga ketika banjir, perangkat tersebut justru tidak mengeluarkan suara sirine sama sekali.

Baca juga: Warga Kota Malang Dekat EWS Perlu Dapat Sosialisasi Kegawatdaruratan Bencana

"Kadang bunyi namun terkadang tidak bunyi sama sekali, padahal kondisi di lokasi sudah meluap dan banjir," jelasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh warga sekitar lainnya bernama Sugiati.

Ia mengaku kalau kondisinya parah, banjir di Jalan Bukit Barisan bisa sampai mengarah keluar ke Jalan Galunggung.

"Pokoknya kalau hujan deras, disini pasti banjir. Untuk surutnya tergantung kondisi hujannya seperti apa, kalau sudah agak reda biasanya satu jam sudah surut," terangnya.

Ia juga mengakui, EWS yang terpasang mengalami error sejak lama.

Sehingga ia berharap, pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan terhadap alat deteksi dini tersebut.

"Malah saya pernah lihat sendiri, EWS nya itu berbunyi padahal kondisinya tidak banjir," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno mengungkapkan, bahwa seluruh EWS yang ada termasuk di Jalan Bukit Barisan sedang dalam perawatan teknis.

"Seluruh EWS sedang dalan maintenance atau dalam perawatan."

"Perawatan teknis yang dilakukan meliputi penggantian suku cadang, penambahan aplikasi serta notifikasi."

"Dan dari 23 EWS yang ada, ada empat yang dalam tahap penormalan kembali," bebernya.

Dirinya mengungkapkan, kondisi banjir di Jalan Bukit Barisan dikarenakan kondisi saluran airnya tidak lebar.

Selain itu, diperparah dengan kondisi endapan lumpur serta kotoran sampah yang ada.

"Itu disebabkan karena salurannya kurang lancar, dikarenakan banyak endapan dan perlu optimalisasi pelebaran saluran."

"Sehingga ketika hujan, air sungai meluap hingga ke area jembatan dan menyebabkan banjir dengan ketinggian kisaran 40 sampai 60 sentimeter," ungkapnya.

Prayitno juga menambahkan apabila hujan sudah reda, maka banjir yang terjadi di Jalan Bukit Barisan akan langsung surut dengan cepat.

"Relatif cepat, tidak sampai dua jam sudah surut. Kalau hujan reda, maka tidak lama sudah surut," tandasnya.