Jawaban Bripda Waldi Bunuh Dosen di Jambi Sakit Hati Diejek, Gelagat Gelisah Akhirnya Tertangkap

Jawaban Bripda Waldi bunuh dosen di Jambi karena dihina dengan kata-kata kasar, terancam pemecatan, tertangkap setelah gelagatnya gelisah.

|
Dok Polres Bungo/Ist/kolase via TribunJambi.com
POLISI BUNUH DOSEN - Dosen wanita berinisial EY (LINGKARAN MERAH) semasa hidup menjadi korban pembunuhan dan dugaan rudapksa serta perampokan di rumah dinasnya Perumahan Al Kautsar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi pada Sabtu (1/11/2025). Bripda Waldi (TENGAH-KIRI) terduga pelaku. Waldi mengakui aksinya dipicu oleh kata-kata kasar korban. 

Berdasarkan hasil visum, tubuh korban ditemukan dengan luka lebam di wajah, bahu, leher, dan kepala, yang memperkuat dugaan pembunuhan.

Sementara untuk hasil autopsi diperkirakan akan keluar sekitar empat hari ke depan. 

Natalena mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi tersebut.

"Menunggu empat hari lagi maksimal (hasil otopsinya)," kata Natalena. 

Sementara terhadap pelaku, polisi telah menerbitkan surat perintah penahanan dan masih melakukan pemeriksaan.

Akibat perbuatannya, Bripda Waldi terancam sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Polri serta tuntutan pidana berat di pengadilan.

"Dikenakan ada dua hukum yaitu hukum pidana umum, kemudian juga kode etik kepolisian yang di sini kemungkinan kami akan lakukan kode etik kepolisian yaitu PTDH itu jelas," ungkap Natalena.

Gelagat Gelisah Bripda Waldi 

Sebelum terungkap siapa pembunuh EY, Bripda Waldi sempat merekayasa pembunuhan itu seolah-olah terjadi perampokan.

Akan tetapi gelagat Bripda Waldi yang mencurigakan membuat polisi berhasil mengungkap misteri kematian korban. 

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono mengatakan, Bripda Waldi sempat membantah melakukan pembunuhan dan mengaku tidak berada di Muara Bungo saat kejadian.

Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan cara mengepel rumah korban.

"Pelaku ini memang ulet (kekeh) dalam berkelit. Berusaha menghilangkan jejak, sempat dipel atau dilap, sehingga jejaknya sangat sulit jika hanya berdasarkan TKP yang ada," paparnya, Senin (3/11/2025). 

Baca juga: Komplotan Begal Bersenjata Api dan Celurit di Probolinggo Diringkus Polisi, Pelaku Lainnya Kabur

Selain itu, Bripda Waldi membawa kabur motor dan mobil korban secara bartahap agar dianggap kasus perampokan.

"Pelaku berupaya mengelabui seolah-olah korban merupakan korban perampokan yang dibunuh, sehingga identitasnya tidak terbaca,” lanjutnya.

Agar identitasnya tidak terbaca CCTV, Bripda Waldi menggunakan wig atau rambut palsu saat keluar masuk rumah korban.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved