'Kompolnas Bubarkan Saja!' Reformasi Polri Mayoritas Polisi, Pengamat: Mahfud-Jimly Sebaiknya Mundur

'Kompolnas bubarkan saja!' reformasi Polri isinya mayoritas polisi, pengamat kritik tajam: Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie sebaiknya mundur.

Instagram @presidenrepublikindonesia
KOMITE REFORMASI POLRI - Pelantikan Komite Reformasi Polri di Istana Kepresidenan Jakarta (KIRI), Jumat (7/11/2025). Pelatikan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto (KANAN). Pengamat menganggap masuknya Mahfud dan Jimly dalam Komite Reformasi Polri hanyalah formalitas demi menunjukkan adanya keterwakilan sipil. 

"Nah, salah satunya adalah kepolisian sesuai dengan aspirasi yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat," sambungnya.

Jimly mengatakan, rapat perdana Komite Reformasi Polri bakal digelar pada Senin (10/11/2025).

Mahfud MD Catat 27 Masalah

Sedangkan Mahfud MD sebagai Anggota Komisi Reformasi Polri mengatakan, telah mengidentifikasi 27 masalah di dalam institusi Polri.

Masalah tersebut akan diselesaikan secara bersama-sama.  

Hal itu diungkapkan oleh Mahfud setelah menghadiri acara Diskusi Bersama Rakyat (Diraya) yang digelar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (14/11/2025).

"Itu saya mencatat 27 masalah. Dari begitu banyak itu, setiap ada orang lapor, saya catat," kata Mahfud kepada media di Unair Kampus B, Jumat.

Baca juga: 2 Putusan MK: Polisi Aktif Dilarang Duduki Jabatan Sipil, Tolak Kapolri Dijadikan Setingkat Menteri

Menurut Mahfud, sejumlah masalah yang dicatatnya tersebut mencakup beragam perkara.

Mahfud memperkirakan, kasus tersebut bisa dipisahkan menjadi empat kelompok besar.

"Oh, ini pemberasan, oh ini kasus narkoba, oh ini masalah penganiayaan, terus saya catat semua itu, ya ada 27 masalah. Kalau dikelompokkan, mungkin bisa menjadi empat kelompok besar," katanya. 

Meski demikian, Mahfud mengungkapkan tidak akan mengutamakan salah satu masalah. Namun, dia akan membahasnya secara setara dengan tujuan untuk menyelesaikannya.

"Semua, enggak ada prioritas, pokoknya semua masalah kita bicarakan. Tetapi begini ya, kita ini berbicara dengan Polri, bukan kita buat sepihak," ucapnya.

"Semua disampaikan ke Polri, dicocokkan datanya, lalu dicari jalan keluar bersama, karena kita enggak mau menempatkan diri sebagai atasan Polri, bukan," kata Mahfud.

(Tribunnews.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved