Dugaan Bully Berujung Fatal, Siswa SMP Tangerang Meninggal Dipukul Teman Sempat Rabun dan Lumpuh

Dugaan bully berujung fatal, siswa SMPN 19 Tangerang Selatan meninggal dunia dipukul teman sempat rabun dan lumpuh, polisi usut selidiki.

|
TribunBanten.com/Ade Feri Anggriawan
BULLYING DI SEKOLAH - Sepupu korban, Rizky Fauzi menunjukkan kondisi korban saat ini (KIRI) di kediaman korban, Kelurahan Ciater, Tangsel, Senin (10/11/2025). Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang (KANAN) saat diwawancara di kantornya, Sabtu (15/11/2025). Jajaran Polres Tangsel saat ini mulai melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi serta ahli dalam mengungkap dugaan kasus yang menimpa korban berinisial MH (13 tahun) siswa SMP diduga korban bully teman sebangku. 

SURYAMALANG.COM, - Dunia pendidikan dihebohkan dengan kabar duka tragis, setelah siswa SMP Negeri 19 Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13), meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) kemarin. 

MH yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP itu, diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya. 

Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama sepekan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Remaja malang ini sebelumnya sempat mengalami kondisi kritis, termasuk gangguan penglihatan (rabun) dan kelumpuhan, setelah kepalanya diduga dipukul oleh teman sebangkunya di sekolah pada Senin 20 Oktober 2025 lalu. 

Baca juga: Tak Kenal Tapi Menghina: 6 Pelaku Bully Kematian Timothy Bahkan Bukan Teman Sekelas di FISIP Unud

Pihak keluarga kini menuntut pertanggung jawaban penuh, atas kasus yang berujung fatal ini, sementara Polres Tangsel menegaskan, akan mengusut tuntas dugaan tindak pidana tersebut.

Kabar Duka MH Meninggal

Kabar duka meninggalnya MH dikonfirmasi oleh Perwakilan kuasa hukum keluarga korban, Alvian Adji Nugroho yang mengaku mendapatkan kabar setelah salat subuh. 

Menurut  Alvian, MH meninggal dunia pada pukul 06:00 WIB.

"Kabar duka ini disampaikan pihak keluarga, bilang MH sudah “tidak ada” saat dibangunkan," ujar Alvian di Serpong Tangsel, Minggu (16/11/2025). 

Alvian mengatakan, MH telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Kamis pekan lalu, tak lama setelah proses mediasi yang dilakukan terkait dugaan pemukulan yang menimpanya. 

Dengan demikian, MH telah dirawat selama lebih dari satu minggu.

Alvian menegaskan, MH tidak memiliki riwayat penyakit apa pun sebelum kejadian. 

“Tidak ada riwayat sakit,” ungkap Alvian.

Baca juga: Pesan Ancaman Zara Yupita kepada Dokter Aulia UNDIP Kupersulit Hidup Kalian Terdakwa Bully Korban

Terkait dugaan adanya tumor, Alvian menegaskan mereka belum menerima penjelasan pasti dari dokter dan hingga kini penyebab pasti meninggalnya MH belum dapat dipastikan.

Keluarga menyebut, kondisi korban menurun setelah dugaan pemukulan di bagian belakang kepala. 

"Belum tau hasilnya, pasca-pemukulan (belakang kepala)," ujar Alvian.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved