Berita Surabaya Hari Ini

Gadis 12 Tahun Dirudapaksa Ayah, Kakak dan 2 Paman di Surabaya, Ayahnya Pernah Merekam Videoi

MANUSIA RUSAK - Ayah menyetubuhi anak kandung. Dia juga pernah merekam saat anak pertamanya menyetubuhi adiknya di Surabaya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
tony hermawan
MANUSIA RUSAK - Ayah (tengah) diapit dua saudaranya. Si ayah pernah menyetubuhi anak kandungnya. Dia juga pernah merekam saat anak pertamanya menyetubuhi adiknya. Bahkan, si ayah juga tahu dua saudaranya (dua paman) kerap melecehkan korban.  

Ibu korban diketahui memang sempat sering dirawat di rumah sakit akibat menderita stroke. Bukannya keluarga fokus mengobati, malah korban dilecehkan.

Kasus tersebut terungkap awal Januari lalu. Mulanya MNA (17), kakak korban, pulang dalam kondisi mabuk mengajak korban berhubungan badan.

Korban saat itu menolak karena dalam keadaan menstruasi.

"Pelaku (MNA) kemudian melampiaskan hasrat dengan cara meraba-raba badan korban," ucap Kasat.

Usai kejadian itu, korban terlihat murung, menyendiri dan kerap menangis.

Sampai akhirnya sang ibu curiga. Setelah ditanyai secara detail, barulah saat itu korban mengaku bertahun-tahun dilecehkan oleh ayah, kakak, serta dua pamannya.

Ada kisah miris dalam pengakuan korban.

Si ayah pernah merekam saat korban disetubuhi anak pertamanya.

Si ayah bernama Pendik itu juga mengetahui dua saudaranya (dua paman) kerap melecehkan korban. 

"Jadi mereka saling tahu, tapi saling menutupi dan tidak pernah saling membahas," terang Kasat.

Kakak korban, yaitu MNA telah ditetapkan tersangka. Namun, dia tidak ditahan di Polrestabes Surabaya.

Alasan polisi tidak menahan karena kakak korban masih usia 16 tahun. Sehingga penahanan terhadap MNA dilaksanakan di shelter atau tempat  khusus untuk menahan anak-anak berhadapan dengan hukum.


Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas PPA Kota Surabaya, Lingga Mahawa mengatakan korban saat ini dalam kondisi sangat terpuruk. Tidak bisa didekati banyak orang.

Pihaknya mengaku siap mendampingi hingga korban benar-benar pulih. "Kami juga akan memastikan korban bisa terus mengenyam pendidikan," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved