Berita Viral

Sosok Hakim Eman Sulaeman yang Bebaskan Pegi Cuma Punya Honda Scoopy, Gajinya Rp 2,4 Juta

Sosok Hakim Eman Sulaeman yang bebaskan Pegi Setiawan cuma punya Honda Scoopy, gajinya Rp 2,4 juta, segini harta kekayaannya.

|
Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Tangkapan layar website PN Bandung/Hondacengkareng.com
Hakim Eman Sulaeman yang bebaskan Pegi Setiawan cuma punya Honda Scoopy, gajinya Rp 2,4 juta, segini harta kekayaannya. 

Setelah sidang selesai, kata Aneng, dia kembali menelepon Hakim Eman.

Eman mengungkap, sidangnya telah selesai dan meminta doa dari bapaknya.

"Bapak tolong doain saja, sekarang sidangnya telah selesai," lanjut Aneng.

Eman Sulaeman, tercatat lahir di Kampung Kaum Jaya, Desa Puserjaya Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.

Sejak kecil Eman yang lahir dari pasangan H Aneng dan Amini (almarhumah) asal Karawang dibesarkan dan hidup di rumah sederhana 

Ibu Eman meninggal dunia tahun 1998 dan kini memiliki ibu sambung bernama Tarwiah (48).

Ayah Eman merupakan pedagang sembako dan tukang kredit dari sabun hingga elektronik.  

Bahkan pada saat sekolah dasar, Eman pun ikut menjadi tukang kredit.

"SD itu, Eman usaha juga kredit sabun ke kampung-kampung. Tapi dia pilih berhenti, katanya capek enggak usah seperti bapak. Mau jadi insinyur saja seperti pak Habibie," kata Aneng di rumahnya, Selasa (9/7/2024).

Eman bersekolah di SDN 1 Telukjambe kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 6 Gorowong Kecamatan Karawang Timur dan SMA Negeri 2 Karawang.

Kemudian Eman melanjutkan kuliah di Universitas Pasundan Jurusan Hukum.

"Saya selalu mendukung semua pendidikan dia, bahkan termasuk dia berkuliah. Selama bersekolah dia memang pintar. Hobinya hanya catur dan membaca buku serta koran,"kata Aneng.

Eman dikenal sebagai anak yang rajin beribadah. Sejak sekolah dia tidak pernah lepas untuk shalat tahajud.   

Eman memiliki seorang adik perempuan dari ibu kandungnya. Sedangkan dari ibu sambungnya memiliki dua adik.

Sejak kecil Eman dikenal pendiam dan jarang sekali bergaul dengan teman-teman.

"Tetapi dia memang mandiri. Namun ketika akan melakukan apapun dia pasti menghubungi bapak untuk minta doa restu" jelas Aneng. 

"Termasuk ketik mendaftar kuliah hingga jadi hakim, semuanya sendiri. Kita orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan," imbuh Aneng.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved