LIPSUS Antisipasi Banjir di Malang Raya

Masalah Banjir di Kota Malang Belum Tuntas, Begini Upaya Pemkot Malang untuk Mengatasinya

Upaya mengatasi banjir yang dilakukan oleh Pemkot Malang antara lain dengan membangun bozem, kolam buatan yang berfungsi untuk menampung air

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
Kondisi Jalan KH Malik, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang saat hujan deras, (24/9/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Banjir selalu mengancam Kota Malang saat memasuki musim hujan. Pemkot Malang telah melakukan sejumlah upaya untuk menyelesaikan persoalan banjir ini. Nyatanya, banjir masih tetap terjadi di sejumlah titik Kota Malang.

Upaya mengatasi banjir yang dilakukan oleh Pemkot Malang antara lain dengan membangun bozem, kolam buatan yang berfungsi untuk menampung air saat musim hujan.

Tujuannya, mengurangi potensi banjir di sejumlah titik. Pembangunan bozem di Tunggulwulung misalnya, Pemkot Malang menargetkan dapat mengurangi potensi banjir hingga 20 persen di kawasan Jalan Soekarno Hatta. Kapastias bozem di Tunggulwulung didesain untuk menampung air sebanyak 28 ribu liter.

Ada sejumlah proyek pembangunan bozem lainnya seperti di Pulosari, Sawojajar, Dirgantara, hingga Taman Kediri. Selain membangun bozem, Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman juga membangun sejumlah drainase. Pemeliharaan drainase agar air bisa mengalir lancar harus dipastikan oleh Dinas PUPRKP agar banjir tidak terjadi.

Kepala Dinas PUPRKP, Dandung Djulhardjanto mengatakan pemeliharaan dan peningkatan drainase yang ada sedang dilakukan pihaknya saat ini. Berdasarkan kajian Dinas PUPRKP, banjir yang terjadi di Kota Malang salah satunya disebabkan oleh sumbatan di drainase.

Oleh sebab itu, Dandung harus memastikan bahwa tidak ada sampah atau benda lain yang dapat menyumbat aliran air di drainase.

"Kami juga buat beberapa sudetan-sudetan pada lokasi-lokasi tertentu. Kajian kami titik yang rawan ada di Jalan Soekarno Hatta, Kedawung, termasuk di Sawojajar masih ada banjir," paparnya, Sabtu (2/11/2024).

Dandung Djulhardjanto sedikit menjelaskan tentang masterplan drainase yang telah mereka buat. masterplan itu dibuat untuk mengatasi banjir. Pembangunannya telah dilakukan di Sawojajar dan tempat lain. Saat ini, pembangunan itu masih berlangsung.

"Cuma kan master plan drainase tidak bisa dilaksanakan secara langsung karena butuh anggaran yang lebih besar, jadi dilaksanakan secara bertahap," ujar Dandung tanpa menjelaskan jumlah anggaran yang dibutuhkan.

Selain sumbatan di drainase, dimensi drainase juga menyebabkan banjir. Dandung mengatakan ada sejumlah drainase yang dimensinya sudah tidak bisa menampung aliran air. Kondisi drainase seperti itu harus diganti segera. Kenaikan volume air dikatakan Dandung karena pertumbuhan penduduk dan pembangunan.

"Kalau dulu katakanlah warganya di situ hanya ada puluhan, sekarang ratusan, kan efeknya besar sekali di sana," terang Dandung.

Berdasarkan informasi di aplikasi Sibama atau Sistem Informasi Banyu Kota Mang yang dikembangkan oleh Dinas PUPRKP Kota Malang untuk memantau titik rawan banjir, ada 21 titik yang terpantau melalui kamera pengawas. Titik-titik itu adalah kawasan rawan banjir. Di Kecamatan Lowokwaru, kawasan Jalan Sukarno-Hatta memiliki sejumlah titik pantau.

Dandung mengatakan, kawasan Jl Sukarno-Hatta tengah diprioritaskan untuk penyelesaian banjir. Kawasan jalan milik provinsi itu selalu banjir, padahal ada sungai berada di dekatnya. Informasi terbaru, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir di Jalan Soekarno Hatta.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan, Iwan Kurniawan telah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur memasukan rencana pembangunan drainase di Jalan Sukarno-Hatta ke dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah. Iwan mengatakan, Pemprov Jatim akan mengucurkan dana untuk membantu pembangunan drainase di kawasan Jalan Soekarno Hatta.

"Untuk banjir dan drainase, sudah masuk SIPD Provinsi Jawa Timur. Pemerintah tingkat provinsi membantu pembangunan drainase di Jalan Soekarno Hatta. Saya dengar juga sudah dipatok, kalau tidak salah nilainya Rp 22 miliar," terang Iwan Kurniawan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved