Video Deepfake

BEREDAR Video Deepfake Presiden Prabowo dan Gibran Janjikan Bansos, para Pelaku Raup Puluhan Juta

Beredar modus penipuan menggunakan video deepfake Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjanjikan pemberian bansos.

|
Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Dirtipidsiber Bareskrim Brigjen Himawan Bayu Aji saat konferensi pers di Lobi Utama Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025). Beredar video deepfake Presiden Prabowo dan Gibran janjikan bansos. 

SURYAMALANG.COM - Beredar modus penipuan menggunakan video deepfake Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjanjikan pemberian bantuan sosial (bansos).

Salah satu penyebar video deepfake Presiden Prabowo dan Wapres Gibran berinisial AMA (29) telah ditangkap di rumahnya di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pekan lalu.

Tim Bareskrim Polri langsung yang menangkap AMA atas dugaan penipuan modus video deepfake Presiden Prabowo.

Sementara pembuat video deepfake Presiden Prabowo menjanjikan pemberian bansos hingga kini masih menjadi buron.

Direktur Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dirtipidsiber Bareskrim) Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan pengungkapan kasus video deepfake tersebut.

Ia menyampaikan video deepfake mengatasnamakan pejabat negara, high profile dalam bentuk video dengan isi konten menawarkan bantuan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan.

Himawan mengungkapkan pelaku AMA mengunggah sejumlah video deepfake menggunakan foto dan suara sejumlah petinggi negara.

Baca juga: 5 Bansos Presiden Prabowo Per 1 Januari 2025, Beras 10 Kg hingga Diskon 50 Persen Token Listrik

Di antaranya, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tujuan utama penyebaran video deepfake itu untuk menipu korban.

"Satu orang tersangka berinisial AMA (29) ditangkap di rumahnya yang berada di Lampung Tengah pada tanggal 16 Januari 2025," ujar Himawan saat konferensi pers di Lobi Utama Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025)

Ia menyebut hingga saat ini sudah ada 11 korban dengan total kerugian yang mereka alami sebesar Rp 30 juta.

Dalam video itu, para pejabat ini seakan-akan menyatakan akan menyalurkan bansos kepada masyarakat yang membutuhkan.

Padahal, program bansos yang mereka sampaikan tidak pernah ada.

Baca juga: Daftar Bansos Untuk Masyarakat Cair Januari-Februari 2025, Beras dan Diskon Tarif Listrik 50 Persen

Himawan mengungkapkan para korban yang tertipu narasi AMA pun menghubungi nomor yang tertera di dalam video.

Setelah terhubung dengan AMA, korban diminta mengirimkan sejumlah uang dengan dalih biaya administrasi agar bantuan ini bisa dicairkan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved