Pagar Laut Tangerang

'Kelewatan Negeri Ini' Reaksi Jusuf Kalla Bandingkan Pagar Laut dan Mutilasi Ngawi 2 Hari Tertangkap

'Kelewatan negeri ini' reaksi Jusuf Kalla bandingkan pagar laut dan kasus mutilasi Ngawi 2 hari pelaku tertangkap. Status pemilik pagar laut nihil.

Instagram @jusufkalla-@palangmerah_indonesia/Youtube Kompas TV Malang/Tribunnews.com|Ibriza
PAGAR LAUT TANGERANG - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (TENGAH) saat mengunjungi lokasi kebakaran di jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat (11/12/2024). Kondisi pagar laut Tangerang (KANAN). Pelaku mutilasi Ngawi (KIRI) saat digelandang polisi. Jusuf Kalla miris membandingkan penanganan kasus pagar laut dan mutilasi. 

"Ini kelewatan negeri ini," ujar Jusuf Kalla saat ditemui dalam kegiatan di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Sosok di Balik Pagar Laut

Dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Jakarta pekan lalu, Menteri  Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan belum diketahui siapa dalam pembangunan pagar laut

Sakti menyatakan akan memeriksa sejumlah perusahaan yang diduga terlibat dan akan menyampaikannya dalam jangka waktu 20 hari mendatang.

Sementara Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya hingga kini belum menemukan indikasi tindak pidana dalam kasus pagar laut misterius itu. 

"Kami hanya menyelidiki terkait dengan apa-apa saja yang ada di lapangan, ada tindak pidana atau tidak" ungkap Direktur Polairud Polda Metro Jaya, Kombes Pol Joko Sadono. 

"Tapi karena sudah diambil alih KKP, kita tunggu saja dari KKP, sementara kami masih belum temukan tindak pidana," imbuhnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin (27/1/2025).

Baca juga: Reaksi Ayah Uswatun Khasanah Korban Mutilasi Ngawi, Suami Siri Anaknya Palsu Pantas Nikah Tanpa Wali

Penyelidikan kasus ini sekarang berada di bawah koordinasi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Polda Metro Jaya menunggu hasil temuan dari PSDKP KKP sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut.

"Kalau hasilnya mungkin barangkali dari KKP diduga ada tindak pidana, mungkin dari Pak Menteri bisa menindaklanjuti dengan instansi aparat penegak hukum yang lain," kata Joko.

Kasus ini bermula dari penemuan pagar bambu misterius yang ditancapkan ke dasar laut di awal Januari 2025.

Penemuan tersebut sempat menghebohkan publik dan memicu berbagai spekulasi di masyarakat.

Merespons temuan tersebut, KKP melakukan penyegelan terhadap pagar laut pada Kamis (9/1/2024).

Sembilan hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (18/1/2025), pagar laut tersebut dibongkar dalam operasi yang melibatkan sekitar 600 prajurit TNI AL dan warga setempat.

8 Oknum Pegawai ATR/BPN Kena Sanksi

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved