Apa Itu Tren KaburAjaDulu sampai Menteri hingga Istana Berkomentar, Ekspresi Keputusasaan Publik

Apa itu tren #KaburAjaDulu sampai menteri hingga istana Kepresidenan berkomentar, ekspresi keputusasaan publik, mampukan ditanggapi jernih?

|
Canva.com
TREN #KABURAJADULU - Ilustrasi seseorang menggeret tas koper hendak bepergian sambil memegang tiket menggambarkan perjalanan jauh dan imbuhan tulisan #KaburAjaDulu yang kini tren di media sosial, ekspresi keputusasaan publik dibuat dengan Canva.com Selasa, (18/2/25). Kini tagar viral itu direspons oleh pemerintah termasuk istana dan para menteri. 

Hasyim menilai, kebijakan yang diambil pemerintah belakangan tidak berpihak pada masyarakat.

Termasuk kebijakan yang menginstruksikan efisiensi anggaran yang berdampak pada sejumlah sektor penting, seperti pendidikan, energi, hingga penanganan bencana dan krisis iklim.

Baca juga: Awal Kasus Agnez Mo Vs Ari Bias Bayar Rp1,5 M, Sindiran Serakah Dibalas Piyu Padi dan Ahmad Dhani

Hal ini kemudian membuat generasi muda kehilangan harapan untuk mencari penghidupan di Tanah Air, Indonesia.

Sejalan dengan itu, Sosiolog di Universitas Gadjah Mada (UGM) Oki Rahadianto Sutopo mengatakan, kemunculan tagar KaburAjaDulu adalah bentuk refleksivitas atas kesenjangan global yang terjadi dewasa ini.

Menurutnya, anak muda mulai sadar mengenai kesenjangan global, terutama terkait kualitas hidup di berbagai negara yang bisa diketahui berkat kemajuan teknologi.

Kesenjangan global tersebut termasuk perbedaan jaminan kesehatan, kualitas pendidikan, kesempatan lapangan kerja, hingga kebebasan anak muda untuk berekspresi.

Komentar Para Menteri

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli meyakini, tren Kabur Aja Dulu muncul bukan karena masyarakat benar-benar ingin kabur dari Indonesia, tetapi ingin mengambil kesempatan bekerja di luar negeri.

Yassierli mengaku tak masalah apabila WNI ingin bekerja di luar negeri lalu kembali ke Indonesia demi membangun negeri.

"Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya, jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri. Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah," katanya di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Pihaknya menyadari tren tersebut merupakan tantangan bagi pemerintah perlu menciptakan lapangan kerja yang baik bagi warganya sendiri.

"Ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," jelas Yassierli. 

Baca juga: Ribuan Petani di Tumpang-Pakis Malang Kesulitan Pasokan Air, Sumberpitu Dikuasai Perusahaan Daerah

Sementara Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer justru mempersilakan WNI yang ingin berkarier di luar negeri untuk tidak perlu kembali ke Indonesia.

Immanuel Ebenezer tidak mau berkomentar lebih jauh mengenai tren tersebut dan hanya menekankan Kementerian Ketenagakerjaan tidak memedulikan tagar atau seruan itu. 

Di sisi lain, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan tren ini merupakan hal yang positif, asalkan mereka terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved